Kisah Sukses Abu Bakar, dari Tukang Cuci Piring Jadi Bos Abuba Steak dengan Puluhan Cabang

JAKARTA, iNews.id - Restoran Abuba Steak saat ini memiliki banyak cabang. Kesuksesan restoran ini ternyata berawal dari warung tenda atau usaha kaki lima.

Pendiri dan pemilik Abuba Steak adalah Abu Bakar. Abuba sendiri diambil dari singkatan namanya. 

Baca Juga

Mentan Amran Jamin Stok dan Harga Cabai Aman Jelang Nataru

Abu Bakar mengawali kariernya saat berusia 17 tahun, dengan menjadi tukang cuci piring, lalu dipercaya di bagian menggoreng di salah satu restoran di kawaasan elit Kemang, Jakarta Selatan. Setelah itu, dia bekerja di sejumlah hotel dan restoran ternama, salah satunya Hotel Sahid. 

Dia menekuni kariernya tersebut selama 15 tahun di restoran dan hotel atau sejak 1970 hingga 1985. Kemudian pada 1987, dia bekerja sebagai juru masak di perusahaan pengeboran minyak lepas pantai di sekitar Pulau Natuna. 

Baca Juga

Kisah Sukses Pengusaha SPBU yang Dermawan, Awalnya Jual Minyak Tanah Eceran

Di sana, dia bertemu dengan koki asal Texas, Amerika Serikat. Abu pun belajar mengolah makanan Barat, salah satunya steak.

Saat kontraknya berakhir setelah bekerja selama 4 tahun di sana, dia kembali ke Jakarta. Karena belum mendapat kerja selama 3 bulan, dia dengan modal Rp3 juta membuka warung tenda, yang khusus menjual steak pada 1992 di Jakarta Selatan. 

Baca Juga

Kisah Sukses Lulusan SMP Pendiri Es Teler 77, Pernah Jadi Salesman hingga Calo SIM

Abu membuka warung makannya mulai pukul 18.00 hingga 24.00. Pilihannya tak salah, bisnis steak warung tendanya disukai dan makin populer. Akhirnya Abu pindah ke beberapa tempat. 

Pada 2005, dia membuka cabang kedua di kelapa Gading, Jakarta Utara. Setahun kemudian, cabang baru kembali dibuka di Pluit, dan gerai lainnya dibuka di beberapa daerah di Jabodetabek. Hingga tahun lalu, Abuba Steak telah memiliki 30 cabang.

Baca Juga

Kisah Pendiri Waroeng Steak Rajin Sedekah, dari Modal Jual Motor Kini Punya Ratusan Cabang

Dia juga berinovasi untuk menyajikan makanan yang lebih modern. Menu yang ditawarkan juga tidak lagi membidik konsumen kelas menengah ke bawah. Abu mulai berinovasi menghasilkan menu daging berkualitas tinggi serta restoran-restoran dengan desain modern.

Editor: Jujuk Ernawati