Kisah Sukses Pemilik Keripik Kentang Kentunk, Mulai Usaha dengan Rp300.000 kini Raih Omzet Puluhan Juta
YOGYAKARTA, iNews.id - Kisah sukses Raka (30), owner keripik kentang "Kentunk" dari Sleman, Jogyakarta, menjadi bukti kerja keras tak pernah mengkhinati hasil.
Raka memulai usahanya dengan motivasi awal, yaitu suka makan snack, salah satunya keripik kentang buatan ibunya yang rasanya enak.
Dia kemudian terpikir untuk memiliki usaha snack keripik kentang yang dapat dikirim ke berbagai daerah. Alasannya, karena snack tahan lama dan UMKM di Indonesia jarang bikin keripik kentang.
Raka pun terpikir untuk membuat keripik kentang dengan varian rasa yang belum ada di kompetitor, dan asli Indonesia. Makanya varian pertama dari keripik kentang "Kentunk" adalah pedas daun jeruk dan berlevel.
"Saya mulai usaha ini dengan modal Rp300.000, beli kentang Rp100.000 (10 kg), kemasan Rp50.000, bumbu Rp50.000, dan mesin sealer Rp100.000," kata Raka, dalam tayangan saluran YouTube PecahTelur, dikutip Kamis (31/8/2023).
Dia mengungkapkan, pelanggan awal adalah keluarga, kemudian lama-lama banyak orang yang membeli keripik kentang buatannya yang dirintis mulai tahun 2021.
Tak berhenti di situ, Raka pun memasarkan produknya melalui 3 cara, yaitu konsinyasi ke toko-toko, reseler, dan melalui media sosial dan e-commerce.
"Sekarang konsinyasi dengan toko-toko sudah ada 100 titik di Yogyakarta dan Jawa Tengah, reseler sekarang sudah ada 60 di seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera sampai Sulawesi," ujar Raka.
Dia mengungkapkan, saat ini produksi keripik kentang Kentunk mencapai 160-200 kemasan per hari atau sekitar 40 kg per hari (1 ton per bulan). Harga jualnya sebesar Rp15.000/bungkus.
Saat bulan puasa dan lebaran, permintaan keripik kentang Kentunk terutama dari reseler biasanya meningkat hingga menembus 1.000 sampai 2.000 bungkus per bulan.
Hanya dalam waktu dua tahun menggarap bisnis ini, omzet Raka menapai Rp30 juta per bulan. Dia mengaku bisnisnya sangat terbantu melalui pemasaran di media sosial, terutama TikTok dan Instagram.
Raka mengungkapkan, bisnis keripik kentang Kentunk adalah bisnis ke-13 yang dilakoninya. Sebelumnya, Raka melakukan beberapa usaha kecil-kecilan, bahkan sampai menjual gorengan di pinggir jalan.
"Ini (Kentunk) bisnis ke-13 saya yang berhasil. Saya sudah mulai berbisnis dari tahun 2011, tapi baru Kentunk yang konsisten," kata Raka.
Dia memaparkan, semua bisnis dilakoninya tanpa rasa gengsi atau malu, padahal Raka pernah bekerja di salah satu BUMN Karya dengan posisi terakhir sebagai manajer keuangan dengan gaji 2 digit per bulan.
"Waktu saya memutuskan resign, orang tua tuh sempat keberatan. Tapi memang sejak kuliah, jiwa saya tuh berbisnis. Saya kerja pun untuk membuktikan ke orang tua, karena mereka bilang harus merasakan kerja dulu baru bangun bisnis sendiri," ungkap Raka.
Meskipun bisnisnya kini sudah berkembang, Raka mengaku masih punya mimpi untuk bangun pabrik, dan memperluas distribusi Kentunk ke seluruh Indonesia. Dia juga ingin memberangkatkan orang tua naik haji, menyejahterakan istri dan anaknya, serta karyawan, juga membangun mesjid.
"Pesan saya buat teman-teman yang mungkin ingin terjun berbisnis, teruslah belajar, jangan stay di satu tempat harus terus update, jangan gengsi, dan jangan lupa marketing langit, yaitu sedekah dan membantu orang," ungkap Raka.
Editor: Jeanny Aipassa