Kisah Sukses Pendiri J&T Express, Tenyata Mantan CEO Oppo Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Kisah sukses pendiri J&T Express, yang ternyata mantan CEO perusahaan produsen smartphone sangat menginspirasi. J&T Express kini menjadi salah satu platform layanan pengiriman barang terkemuka di Indonesia.
J&T Express didirikan pada 20 Agustus 2015. Dalam waktu 6 tahun, J&T berhasil menyandang gelar decacorn dengan valuasi perusahaan mencapai 20 miliar dolar AS.
Bagaimana kisah sukses pendiri J&T Express? Dikutip dari sejumlah sumber, simak kisahnya yuk!
Pendiri J&T Express adalah Jet Lee, seorang mantan CEO Oppo Indonesia. Dengan pengalamannya bekerja di Oppo Indonesia selama tiga tahun, dia
memilih mendirikan perusahaan layanan logistik, J&T Express.
Sosok lain di balik suksesnya J&T Express, adalah founder Oppo, Tony Chen. Tony merupakan investor pertama yang menanamkan sahamnya sebesar 400 miliar dolar AS.
Karena itu, perusahaan ekspedisi yang didirikannya diberi nama J&T. J untuk Jet Lee dan T untuk Tony Chen.
Dengan pengalamannya di Oppo Indonesia, membuat Jet Lee dengan mudah menemukan jalur distribusi di dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri, J&T menjadi mitra pengiriman logistik sejumlah e-commerce, bekerja sama dengan Garuda Indonesia Cargo hingga Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo).
Kesuksesan tersebut juga karena perusahaan ini tak hanya beroperasi di Indonesia, tapi juga di negara lain seperti China, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Filipina, Singapura hingga Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi. Bahkan sampai ke Meksiko dan Brazil.
Bahkan di China, J&T berkembang agresif untuk bersaing dengan perusahaan pengiriman logistik yang didukung e-commerce China, Alibaba.
Dalam perjalanannya, J&T beberapa kali mendapatkan suntikan dana. Data Crunchbase menyebut J&T telah menerima total pendanaan 4,7 miliar dolar AS. Pada awal tahun lalu, J&T juga berhasil menggaet Temasek Holdings Pte dalam putaran pendanaan terbaru. Sejumlah investor lain yang ikut serta dalam putaran pendanaan tersebut, yakni Hillhouse Capital, Boyu Capital, dan Sequoia Capital China.
Berkat pendanaan tersebut, perusahaan ekspedisi mereka meningkat signifikan sejak awal pendiriannya. Putaran pendanaan tersebut juga menempatkannya sebagai decacorn kedua di Indonesia setelah Gojek pada 2021.
Menurut Hurun Global Unicorn Index 2021, valuasi J&T sebesar 20 miliar dolar AS. Saat itu, J&T menempati urutan ke-16 unicorn terbesar di dunia.
Demikian kisah sukses pendiri J&T Express yang berhasil membawa perusahaan ekspedisinya mendunia. Semoga menginspirasi Anda.
Editor: Jujuk Ernawati