Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kisah Sukes Miliarder Mark Cuban, Pernah Jualan Kantong Sampah 
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Sukses Pendiri Krispy Kreme dan Dunkin' Donuts, Waralaba Donat Asal AS yang Mendunia

Sabtu, 14 Januari 2023 - 13:01:00 WIB
Kisah Sukses Pendiri Krispy Kreme dan Dunkin' Donuts,  Waralaba Donat Asal AS yang Mendunia
Pendiri Dunkin' Donuts William Rosenberg (kiri), dan Pendiri Krispy Kreme Vernon Rudolph. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kisah sukses pendiri Krispy Kreme dan Dunkin 'Donuts, waralaba donat asal Amerika Serikat yang mendunia ini, sangat menginspirasi. 

Perjalanan panjang Krispy Kreme dan Dunkin 'Donuts sebagai toko donat legendaris dunia tak terlepas dari tangan dingin pendirinya. Kisah sukses mereka menjadi pembicaraan di kalangan bisnis sebab mampu menyulap pengangan adonan tepung terigu itu menjadi salah satu camilan populer di dunia.

Adalah Vernon Rudolph, yang memulai bisnis toko makanan khusus donat yang diberi nama Krespe Kreme. Ide mendirikan Krispy Kreme bermula saat Vernon merasakan cita rasa adonan ragi yang lembut dan ringan.

Tak berpikir lama, Vernon pun membeli resep tersebut, yang diyakini berasal dari seorang juru masak di New Orleans, Amerika Serikat (AS). Dengan dibantu sang paman, ia menyewa sebuah bangunan di North Carolina dan mulai memasarkan donat Krispy Kreme perdana pada 13 Juli 1937.

Aroma donat yang lezat menyebar ke jalanan, menggiring penciuman para pejalan kaki ke toko sederhananya itu. Orang-orang menanyakan apakah mereka bisa membeli satu donat hangat. Vernon akhirnya membuat lubang di dinding luar tokonya agar dapat menjual langsung ke pelanggan yang berjalan di trotoar.

Seiring waktu berkembang, rantai toko milik Vernon bertambah, yang mayoritas dikuasai oleh keluarga terdekat. Inovasi diterapkan untuk menjangkau konsumen di setiap level usia. Optimalisasi dan efisiensi diterapkan dalam proses pembuatan.

Roti yang umumnya berbentuk bulat dengan lubang di tengah itu akhirnya semakin digemari warga negeri Paman Sam. Ide-ide pembuatan donat dengan bebagai varian mulai bermunculan. Tak hanya itu, toko donat pun menyebar ke berbagai wilayah, termasuk Dunkin Donuts yang berdiri di Massachusetts pada 1950.

Bagi warga Indonesia, jaringan waralaba Dunkin Donuts tidak asing di telinga, dibandingkan Krespe Kreme. Hal ini disebabkan Dunkin' Donuts menjadi perusahaan donat multinasional yang pertama kali masuk ke Indonesia.

Di balik kesuksesannya, siapa sangka pendiri Dunkin Donuts berasal dari seorang pria yang saat masa bocahnya mengalami putus sekolah. Adalah William Rosenberg, seorang imigran Yahudi dari Eropa Timur yang tumbuh wilayah kelas pekerja Boston dan dididik di sekolah umum.

Pasca-Perang Dunia ke-II, Rosenberg meminjam sekitar 1.000 dolar AS dan menggunakan pengetahuannya tentang distribusi makanan untuk membuka perusahaan pertamanya tentang "Layanan Makan Siang Industri", sebuah perusahaan yang mengirim makanan dan camilan kopi untuk para pekerja pabrik di pinggiran Boston, Massachusetts.

Rosenberg membuat kendaraan kateringnya sendiri, dengan sisi-sisinya yang berisi sandwich dan makanan ringan lain yang ditimbun di rak-rak baja tahan karat, Dalam waktu singkat, ia memiliki 200 truk katering, 25 outlet di dalam pabrik, dan operasi penjualan.

Rosenberg menyadari bahwa empat puluh persen dari pendapatannya berasal dari kopi dan donat. Dari sinilah ia kemudian memulai toko ritel yang mengkhususkan pada produk tersebut, dan membuka kedai kopi dan donat pertama bernama Open Kettle di Memorial Day pada tahun 1948. Waktu berjalan, toko miliknya berganti nama menjadi Dunkin 'Donuts menawarkan 52 varietas donat yang berbeda.

Dua merek donat terkemuka Krispy Kreme dan Dunkin 'Donuts kini menguasai sebagian besar penjualan donat di dunia. Kisah sukses pendirian bisnis mereka menginspirasi banyak pengusaha camilan lain di berbagai belahan dunia.

Demikian kisah sukses pendiri Krispy Kreme dan Dunkin 'Donuts, waralaba donat asal Amerika Serikat yang mendunia. Sangat menginsipirasi bukan?

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut