Kisah Sukses Tope Awotona, Salah Satu Imigran Terkaya yang Pernah Jadi Salesman
NEW YORK, iNews.id - Kisah sukses Tope Awotona, pendiri sekaligus CEO Calendly, platform penjadwalan untuk merampingkan work life, janji temu, dan rapat. Awotona merupakan salah satu imigran terkaya di Amerika Serikat (AS) dengan kekayaan bersih 1,4 miliar dolar AS atau setara Rp23,34 triliun, menurut Forbes.
Perusahaan perangkat lunak milik pengusaha asal Nigeria tersebut bernilai 3 miliar dolar AS usai booming di Silicon Valley.
Awotona menggunakan tabungannya sebesar 200.000 dolar AS untuk merintis Calendly 12 tahun lalu. Selain itu, dia juga memutuskan berhenti dari pekerjaanya menjual perangkat lunak untuk EMC.
Saat ini, Calendly memiliki 20 juta pengguna. Perusahaan, yang didirikan di Atlanta dan tidak lagi memiliki kantor fisik itu, diketahui telah meraup keuntungan sejak 2016.
Awotona merupakan salah satu dari dua miliarder teknologi kulit hitam di Amerika Serikat (AS), yakni David Steward, pendiri perusahaan penyedia teknologi informasi yang berbasis di Missouri, World Wide Technology.
Adapun, pesaing Calendly di bidang yang menawarkan produk serupa di antaranya Square, Microsoft, dan Doodle yang berbasis di Zurich. Namun, Calendly memiliki pasar tersendiri dengan desainnya yang ramping dan ramah konsumen, serta model freemium yang memungkinkan mendapatkan pelanggan yang ingin berlangganan tanpa pemasaran.
Awotona diketahui juga menciptakan alat untuk membantu perekrut, tenaga penjualan, dan pekerja kantoran lainnya dalam mengelola rapat sebelum dan sesudah diadakan.
Orang lain mungkin melihat penjadwalan rapat sebagai pekerjaan yang membosankan, namun Awotona melihat hal tersebut sebagai kunci untuk membuat koneksi ke segala sesuatu yang terjadi dalam suatu organisasi.
Awotona lahir di Lagos, Nigeria, dari keluarga kelas menengah. Ayahnya merupakan seorang ahli mikrobiologi dan pengusaha, sedangkan ibunya bekerja di bank sentral.