Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kisah Sukses Tope Awotona, Salah Satu Imigran Terkaya yang Pernah Jadi Salesman
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Takaya Awata, Putus Kuliah Kini Jadi Miliarder Berkat Marugame Udon

Sabtu, 02 September 2023 - 07:38:00 WIB
Kisah Takaya Awata, Putus Kuliah Kini Jadi Miliarder Berkat Marugame Udon
Pendiri sekaligus CEO Toridoll Holdings Takaya Awata kini masuk jajaran miliarder dunia. Kekayaan Awata mencapai 1,1 miliar dolar AS atau Rp16,78 triliun. (Foto: toridoll.com)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Pendiri sekaligus CEO Toridoll Holdings Takaya Awata kini masuk jajaran miliarder dunia. Harga saham Toridoll, yang mengoperasikan hampir 1.900 restoran di seluruh dunia, melonjak lebih dari sepertiga selama setahun terakhir. 

Mengutip Forbes, kekayaan Awata kini mencapai 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp16,78 triliun. Dia diketahui memiliki 48 persen saham Toridoll.

Awata terjun ke bisnis restoran setelah keluar dari Universitas Studi Asing Kota Kobe. Pada usia 23 tahun, dia membuka restoran ayam panggang gaya Jepang pertamanya pada tahun 1985. 

Setelah kunjungan ke kampung halaman mendiang ayahnya di prefektur Kagawa, Jepang, yang terkenal dengan kedai mi udonnya, memberinya ide baru. Melihat antrean panjang di luar restoran udon, yang memasak mie kenyal dan terbuat dari tepung terigu tepat di depan para pelanggannya, menginspirasinya untuk membuat gerai mi sendiri.

Daripada mi yang diproduksi pabrik, Awata lebih percaya pada penawaran makanan yang baru dimasak yang juga menawarkan pengalaman baru yang dapat menarik pelanggan. 

Didirikan oleh Awata pada tahun 1990, Toridoll telah berkembang menjadi salah satu operator restoran mi terkemuka di Jepang dengan jaringan seperti Marugame Seimen

Ketika jaringannya berkembang, Awata membawa perusahaan tersebut ke Bursa Saham Tokyo pada tahun 2006, dan terdaftar di bursa Mothers untuk perusahaan rintisan pada tahap awal dan kemudian pindah ke bagian Pertama TSE dua tahun kemudian.

Toridoll juga memiliki restoran yang menyajikan bihun pedas Cina, pancake, ramen, dan tempura yang baru digoreng. Sejak tahun 2010, Awata berfokus pada perluasan jejak Toridoll di seluruh dunia. Selain Jepang, yang memiliki lebih dari 1.000 restoran, perusahaan juga melakukan ekspansi di AS, Inggris, Kamboja, Hong Kong, Indonesia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Sebagian dari ekspansi global tersebut dicapai melalui akuisisi. Pada tahun 2015, Awata mengakuisisi jaringan makanan cepat saji Asia Wok to Walk yang sudah hadir di Eropa.

Pada tahun 2018, Toridoll membayar 242 juta dolar AS untuk Tam Jai International, operator jaringan mi populer di Hong Kong, TamJai dan SamGor, dan mengumumkannya melalui IPO senilai 180 juta dolar AS tiga tahun kemudian. Pada bulan Juni, Toridoll membeli Fulham Shore, operator restoran pizza dan makanan Yunani di Inggris, dengan harga sekitar 118 juta dolar AS.

Keinginan Awata untuk berekspansi masih jauh dari kata terpuaskan. Toridoll kini telah mengalokasikan lebih dari 650 juta dolar AS untuk merger dan akuisisi di Eropa, Asia, dan China Raya, dengan tujuan meningkatkan jumlah restorannya tiga kali lipat menjadi lebih dari 5.500 dan menggandakan pendapatan menjadi 2 miliar dolar AS dalam lima tahun ke depan.

Ide untuk melakukan ekspansi ke luar negeri didapat Awata saat tengah berlibur ke Hawaii. Pada tahun 2011, Toridoll membuka restoran pertamanya di Hawaii, diikuti oleh restoran di China, Indonesia, dan negara-negara lain yang lebih dekat dengan negara asal mereka. 

Pada tahun 2021, restoran Marugame Seimen pertama dibuka di London. Alih-alih menggunakan pendekatan satu selera untuk semua selera, Awata melayani preferensi lokal. Restoran-restoran di sejumlah daerah menawarkan cita rasa lokal, seperti kaldu berbahan dasar tomat di China, yang pertama kali dibuka pada tahun 2012, dan topping cabai di Indonesia (Marugame Udon), yang diperkenalkan setahun kemudian.

Selama pandemi, Awata menyediakan mi udon gratis kepada anak-anak kurang mampu melalui truk makanan yang berkeliling di Jepang dan juga menyediakan makanan di rumah sakit kepada petugas kesehatan. 

“Hal-hal yang membangkitkan gairah terhadap makanan tersembunyi di tempat-tempat yang tidak terduga. Kami menemukan hal-hal tersembunyi tersebut dan menawarkannya sebagai nilai baru untuk membangkitkan kegembiraan pelanggan kami. Ini adalah kekuatan pendorong terbesar bagi pertumbuhan dan misi kami,” tulis Awata di laman Toridoll.

Toridoll melaporkan rekor pendapatan sebesar 360 juta dolar AS pada kuartal II 2023, naik 20 persen dari periode yang sama tahun lalu. Selain menarik lebih banyak pengunjung ke restorannya, perusahaan juga melayani take away, yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan. 

Meskipun pertumbuhannya cepat, laba bersih perusahaan turun 20 persen menjadi 50 juta dolar AS, sebagian besar disebabkan oleh inflasi, yang antara lain berdampak pada biaya bahan-bahannya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut