Kompak! Ibu dan Anak Ini Sidang Tesis Barengan, Begini Kisahnya
JAKARTA, iNews.id - Ibu dan anak tentu memiliki hubungan yang sangat dekat, sekalipun di kehidupan kampus. Hal ini yang dibuktikan oleh Ibu bernama Yekti Wulancahyani dan anaknya, Rahadyan Lazuardhi Prasadhana dengan sidang tesis bersama.
Yekti dan Rahadyan diketahui menempuh S2 prodi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di kelas yang sama. Mereka pun baru saja dinyatakan lulus dalam sidang tesis pada Senin (28/11) kemarin.
Menurut Yekti, ia dan putranya memang memiliki kedekatan dan kekompakan dalam menyelesaikan pendidikan S2 ini. Mereka bahkan sering memberi motivasi satu sama lain demi lulus bersama.
"Kita belajarnya bareng. Anak saya tantangannya apa dan saya tantangannya apa, saling sharing dan memotivasi. Sejak itu kami juga komitmen agar bisa lulus bareng. Ya sebagai seorang Ibu, tentu bangga dengan pencapaian ini,” kata dia dikutip dari lama Unesa, Jumat (2/12/2022).
Sehari-hari, Yekti berprofesi sebagai dokter hewan. Ia mengaku menjalani perkuliahan S2 tidak semudah yang dibayangkan karena ada kebutuhan membagi waktu dengan pekerjaan.
“Belum lagi pandemi. Saya kan di Bali sementara anak saya sudah berkeluarga dan tinggal di Bekasi. Nah, suami saya sudah berpulang ke rahmatullah. Untuk menjaga komitmen kami dengan kesibukan masing-masing itu gak gampang. Saya harus memotivasi diri saya dan anak saya,” ujar dia.
Yekti pun mengaku bangga bisa menyelesaikan pendidikan S2 bersama sang anak. Ia memahami bahwa anak dapat mencontoh perilaku orang tua, termasuk dari cara berprestasi.
Sementara itu, Rahadyan membeberkan rahasia kekompakannya dengan sang ibu karena faktor dukungan keluarga, serta komitmen. Diketahui, Yekti merupakan sosok yang terbuka dan sering memberi motivasi.
“Mama itu orangnya sangat terbuka. Saya juga sering bercerita apapun. Mama terus memotivasi. Jadinya ada tekad yang kuat serta komitmen untuk belajar dan selesai bareng,” ucap Rahadyan.
Walaupun terdapat perbedaan antara anak dan orang tua, Rahadyan menilai hal tersebut bukan lah masalah besar. Menurut dia, perbedaan adalah proses untuk memahami satu sama lain.
" Terima kasih kepada Ibu dan keluarga saya tentunya. Kemudian ucapan terima kasih juga kepada para dosen, pembimbing dan penguji sehingga saya dan Ibu saya tercinta bisa sampai di titik ini. Terima kasih semuanya. Semoga pencapaian ini bisa berkah dan bermanfaat,” tutup dia.
Editor: Puti Aini Yasmin