Konflik Rusia-Ukraina Bawa Angin Segar bagi Industri Migas RI, Ini Alasannya
JAKARTA, iNews.id - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyebut, konflik Rusia-Ukraina membawa angin segar bagi industri minyak dan gas (migas) Indonesia. Pasalnya, banyak negara Eropa melirik untuk berinvestasi di negara alternatif seperti RI.
"Menariknya adalah karena adanya konflik itu, banyak negara Eropa melihat investasi di negara alternatif, termasuk Indonesia," ujar Dwi dalam acara Market Review IDX Channel, Selasa (24/1/2023).
"Karena Indonesia memiliki potensi ke depannya adalah gas bumi. Dan ini menarik bagi para investor," sambungnya.
Dia menambahkan, SKK Migas optimistis target investasi sektor hulu migas pada tahun ini menyentuh 15,54 miliar dolar AS atau setara Rp234,18 triliun dengan asumsi kurs Rp15.070 per dolar AS.
Angka tersebut naik 26 persen dari capaian investasi di 2022 yang berada dikisaran 12,3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp185,36 triliun.
Dwi menyebut, hal ini disebabkan perhitungan sementara SKK Migas bahwa harga minyak akan relatif tinggi.
"Kemungkinan harga minyak di 2023 ini relatif cukup tinggi. Analisa sekarang ini itu bisa bergerak 60 dolar AS sampai 120 dolar AS per barel," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama