Konflik Timur Tengah Meluas, Ini Dampaknya bagi Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Direktur Ekonomi Digital dan ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengatakan dampak konflik Timur Tengah akibat perang Israel-Hamas akan meluas bagi ekonomi global dan Indonesia.
"Kita lihat bahwa ada potensi konflik di Timur Tengah (Perang Israel-Hamas) itu meluas," ungkap Huda dalam siaran Market Review di IDX Channel, Senin (27/11/2023).
Menurut dia, jika perang tersebut sampai melibatkan negara-negara Arab, satu hal yang bisa dipastikan adalah harga minyak akan meningkat tajam.
"Di mana kita sudah menjadi negara net importir, ini yang akan menyebabkan pasti beban subsidi yang cukup tinggi, kemudian juga akan menyebabkan kalaupun BBM itu dinaikkan harganya itu pasti akan menyebabkan inflasi yang akan bergejolak juga akan meningkat juga," ujar Huda.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan terus menurun terutama di tahun 2023, hal tersebut sedikit banyak akan menyebabkan harga-harga komoditas merangkak naik.
Hal itu, terutama untuk komoditas-komoditas impor seperti contohnya gandum yang dari Ukraina, yang memang terus meningkat harganya.
"Kemudian ada beberapa komoditas yang memang negara-negara melakukan proteksi. Ini yang menyebabkan imported inflation akan cukup tinggi juga, makanya kebijakan untuk menahan suku bunga adalah kebijakan jalan tengah yang menurut saya cukup baik dilakukan oleh Bank Indonesia," tutur Huda.
Selain mengandalkan suku bunga acuan, lanjutnya, pemerintah juga harus menjaga harga komoditas dalam negeri terutama komoditas bahan pokok.
"Contohnya aja beras, kemudian cabai yang sekarang ini tengah naik, kemudian ada beberapa barang komoditas pokok lainnya yang menurut saya itu harus menjadi tanggung jawab pemerintah," ungkap Huda.
Dalam hal ini, pemerintah eksekutif dalam hal kebijakan yang sifatnya adalah fiskal terutama kalau kita lihat beras yang harganya tak kunjung turun dan memang ini yang menyebabkan inflasi ini cukup bergejolak dalam beberapa pekan terakhir.
Editor: Jeanny Aipassa