Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Realisasi Penerimaan Pajak Tembus Rp1.459 Triliun, 70,2 Persen dari Target
Advertisement . Scroll to see content

Kontribusi Industri Hulu Migas untuk Penerimaan Negara Capai Rp145 Triliun

Senin, 11 Juli 2022 - 16:02:00 WIB
Kontribusi Industri Hulu Migas untuk Penerimaan Negara Capai Rp145 Triliun
Kontribusi industri hulu migas hingga Juni 2022 mencapai 9,7 miliar dolar AS atau setara Rp145 triliun. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kontribusi industri hulu migas hingga Juni 2022 mencapai 9,7 miliar dolar AS atau setara Rp145 triliun. Angka ini mencapai 97 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022 sebesar 7,8 miliar dolar AS.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mencatat, pada 2021 penerimaan negara yang bersumber dari sektor hulu migas mencapai 13,7 miliar dolar AS atau 188 persen dari target 7,8 miliar dolar AS. Dia pun mengapresiasi kontribusi industri hulu migas bagi penerimaan negara tahun ini. 

“Pemerintah memberikan apresiasi atas kontribusi industri hulu migas bagi penerimaan negara. Jika di tahun 2021 penerimaan negara sektor hulu migas mencapai 13,7 miliar dolar AS atau 188 persen dari target 7,8 miliar dolar AS. Sampai Juni 2022, kontribusi hulu migas sudah mencapai 9,7 miliar dolar AS atau 97 persen dari target APBN 2022 yang sebesar 7,8 miliar dolar AS," ujar Arifin, Senin (11/7/2022). 

Meskipun produksi dan lifting masih mengalami tantangan, industri hulu migas pada semester I 2022 telah mendapatkan beberapa capaian yang positif, utamanya adalah penerimaan negara yang sudah mencapai 9,7 miliar dolar AS, reserve replacement ratio (RRR) yang sudah di angka 77 persen, serta cost recovery berhasil dijaga di level rendah sebesar 3,2 miliar dolar AS.

Arifin menyampaikan, tantangan industri hulu migas sebagai dampak dari pandemi Covid-19 dan tantangan di era transisi energi, serta perubahan peran industri hulu migas di masa mendatang yang akan menjadi bahan baku industri. 

Tingginya harga minyak dan gas dunia menjadi kesempatan emas bagi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Kenaikan ini dapat mendorong peningkatan produksi Kontraktor Kontrak Kerja Sama. 

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, tingginya harga minyak dan gas dunia mampu meningkatkan produksi dan lifting migas nasional. Penilaian positif ini lantaran produksi dan lifting migas dalam negeri masih jauh dari target APBN 2022. 

“Tingginya harga minyak dan gas dunia adalah kesempatan emas untuk KKKS dapat meningkatkan produksi dan lifting migas nasional yang saat ini masih jauh dari target APBN 2022 dan Long Term Plan (LTP) Industri Hulu Migas, sehingga perlu adanya program recovery plan," ucap Dwi

Harga minyak dunia cukup lama berada di kisaran 100 dolar AS per barel dan harga rata-rata hingga 2023 diperkirakan masih di atas 80 dolar AS per barel. Begitu pula untuk harga gas global juga mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan, hingga di atas 25 dolar AS per MMBTU. Dengan harga spot LNG saat ini berada di kisaran 43 dolar AS per MMBTU atau setara 240 dolar AS per barel setara minyak.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut