Konversi LPG ke Kompor Listrik, Segini Penghematan yang Bisa Dilakukan Negara per Tahun
JAKARTA, iNews.id - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen mendukung transisi energi impor ke domestik melalui penggunaan kompor listrik induksi. Selain menguntungkan masyarakat, penggunaan kompor listrik juga akan menghemat keuangan negara.
Berdasarkan kajian PLN, konversi 300.000 pengguna LPG ke kompor listrik per tahunnya dapat memberikan penghematan subsidi LPG sekitar Rp450 miliar. Selain itu, juga menekan biaya impor LPG senilai Rp220 miliar.
"Jika beralih menggunakan kompor induksi, Indonesia juga akan mandiri energi karena tanpa harus bergantung ke impor. Selama ini kompor LPG sebagian besar penyediaan energinya masih impor," kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022).
Sementara dari sisi penggunaan, kompor induksi jauh lebih murah dibanding kompor LPG. Hasil uji coba menunjukkan, rumah tangga kecil rata-rata mengonsumsi 11,4 kilogram (kg) LPG subsidi dengan biaya Rp79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp125.400, sehingga total biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG mencapai Rp204.800 per bulan.
Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi, yakni harga listrik tanpa subsidi 1 kWh Rp1.444,7, sedangkan kebutuhan listrik per bulan sebesar 82 kWh. Dengan begitu, biaya yang dibutuhkan untuk masak per bulan menggunakan kompor induksi tanpa subsidi sebesar Rp118.465, sehingga terjadi penghematan sekitar Rp86.335 setiap bulan.