Krakatau Steel (KRAS) Ternyata Raih Pendapatan Rp10,33 Triliun di Kuartal I 2023
JAKARTA, iNews.id - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) ternyata meraih pendapatan sebesar Rp10,33 triliun di kuartal I 2023, meskipun kinerja BUMN baja itu mengalami kerugian.
Hal itu, terungkap dalam laporan keuangan Kuartal I 2023 Krakatau Steel yang disampaikan dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, pada Kamis (27/7/2023).
Direktur Utama Krakatau Steel, Purwono Widodo, menyampaikan terdapat rugi atas selisih kurs sebesar 26 juta dolar AS atau sekitar Rp392,377 miliar di awal tahun 2023, yang antara lain dipengaruhi penguatan dolar AS.
Purwono mengungkapkan, rugi akibat selisih kurs tersebut membuat Krakatau Steel mencatatkan rugi bersih sebesar 20 juta dolar AS di kuartal I 2023, dibandingkan dengan realisasi periode yang sama di tahun 2022 yakni laba sebesar 27 juta dolar AS.
“Kami terus berupaya meningkatkan pencapaian kinerja dengan memaksimalkan potensi sinergi Krakatau Steel dan Group,” kata Purwono dalam keterangan resminya di keterbukaan informasi BEI, Kamis (27/7/2023).
KRAS mencatatkan pendapatan sebesar 690 juta dolar AS atau setara dengan Rp10,33 triliun meningkat 2 persen dari pendapatan di periode sebelumnya sebesar 676 juta dolar AS atau setara dengan Rp9,71 triliun.
“Pendapatan yang meningkat di kuartal I Tahun 2023 ini seiring dengan peningkatan volume penjualan yang mencapai 10% menjadi 611.000 ton dibandingkan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 554.000 ton,” jelas Purwono.
Purwono menambahkan bahwa di kuartal I tahun 2023 ini Krakatau Steel mencatatkan nilai EBITDA sebesar 29 juta dolar AS atau setara dengan Rp433,95 miliar.
Ekuitas Krakatau Steel meningkat 11,7 persen menjadi 617 juta dolar AS atau setara dengan Rp9,25 triliun dibandingkan periode Desember 2022 sebesar 552 juta dolar AS atau setara dengan Rp8,62 triliun.
“Cash flow dari aktivitas operasi perusahaan di kuartal I Tahun 2023 ini juga mengalami kenaikan dari semula sebesar 67 juta dolar AS (setara Rp961,92 miliar) pada Triwulan I 2022 menjadi 102 juta dolar AS (setara Rp1,53 triliun),” lanjut Purwono.
Editor: Jeanny Aipassa