Kurangi Potensi Banjir di Jakarta, Bendungan Ciawi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah terus mengebut pembangunan Bendungan Ciawi di Bogor, Jawa Barat. Keberadaan bendungan tersebut dinilai strategis untuk mengendalikan banjir, terutama di Jakarta.
"Bendungan akan difungsikan sebagai penahan air," ujar Asdep Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air Kemenko Maritim dan Investasi, Rahman Hidayat, Rabu (24/2/2021).
Kepala Satker Pembangunan BBWS Ciliwung Cisadane, Dony Hermawan menambahkan, berbeda dengan bendungan lainya, Bendungan Ciawi merupakan bendungan kering (dry dam) pertama di Indonesia.
Bendungan ini tak mempunyai turbin atau pintu air dan baru akan digenangi air pada musim hujan. Dengan demikian, pada musim kemarau, bendungan ini akan kering. "Sistem waduk ini seperti bottleneck," katanya.
Bendungan Ciawi dibangun oleh PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Sacna sejak 2 Desember 2016. Progres konstruksinya sudah mencapai 81,64 persen dengan progres pembebasan lahan 94,81 persen.
Saat ini, pengerjaan yang tengah berjalan meliputi pekerjaan penimbunan, struktur spillway, dinding penahan tanah, dan chute spillway. Dia mengakui proses pengerjaan sempat terhambat sejak akhir tahun lalu.
"Sejak bulan November hingga Februari ini, pengerjaan proyek terhambat karena curah hujan tinggi, terutama untuk penimbunan," katanya.
Salah satu upaya yang telah dilakukan yakni menutup lapisan timbunan dan stockpile dengan terpal dan trial embarkment untuk menjaga kadar air. "Untuk spillway masih dapat dikerjakan," katanya.
Dony mengatakan, bendungan ini mampu menampung volume air sebanyak 6,05 juta meter kubik dengan luas genangan 39,4 hektare. Dengan kapasitas tersebut, bendungan tersebut diharapkan mampu mengurangi banjir hingga 111,75 meter kubik per detik.
Editor: Rahmat Fiansyah