Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Sesuaikan Aturan Regulasi Pengguna dan Harga Gas Bumi, Ini Isinya
Advertisement . Scroll to see content

Laba Pertagas Turun Akibat Pemerintah Turunkan Tarif Gas

Sabtu, 03 Februari 2018 - 18:55:00 WIB
Laba Pertagas Turun Akibat Pemerintah Turunkan Tarif Gas
Ilustrasi (Foto: Okezone.com)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id – Sepanjang 2017, PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina (Persero), mencatatkan laba bersih sebesar 141 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp1,87 triliun (asumsi rupiah Rp13.250 per dolar AS).

Laba bersih tersebut turun dibandingkan perolehan laba bersih Pertagas pada tahun 2016 yang mencapai 159 juta dolar atau setara Rp2,06 triliun (asumsi rupiah Rp13.000 per dolar AS). Penurunan laba bersih disebabkan perusahaan kehilangan pendapatan dari kebijakan pemerintah menurunkan tarif gas industri.

"Kami bisa melewati tahun 2017 dengan baik walaupun tahun lalu ada instruksi pemerintah agar Pertagas menurunkan biaya distribusi (toll fee) untuk konsumen gas industri pupuk, baja, dan petrokimia," kata Direktur Utama Pertagas Suko Hartono di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2018).

Kebijakan penurunan tarif yang tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM Nomor 58 Tahun 2017 mengenai harga gas hingga ke konsumen akhir (end user) tersebut guna meningkatkan daya saing industri nasional dan memperkuat ketahan pangan dan energi.

Melalui regulasi tersebut, margin perusahaan pengantar gas dibatasi maksimal 7 persen dari harga produksi gas di hulu. Sementara itu, biaya distribusi gas maksimal 11 persen dari investment return rate (IRR).

Jika dihitung dari permen tersebut berlaku Mei 2017, menurut Suko, perusahaan transporter gas ini rata-rata kehilangan pendapatan 100.000 dolar AS per hari atau mencapai 13-14 juta dolar (sekitar Rp186 miliar) selama tahun lalu.

Pada tahun 2018, Pertagas memproyeksikan laba bersih sebesar 116 juta dolar AS. Target ini di bawah realisasi laba bersih 2017 karena sejalan dengan rencana penggabungan Pertagas dan PGN. Maka, perusahaan tidak memasukkan lagi kontribusi dari dua anak usaha, yakni PT Perta Arun Gas dan PT Perta Samtan Gas.

Perta Arun dan Perta Samtan merupakan dua dari empat anak usaha Pertagas. Dua anak usaha lainnya adalah PT Pertagas Niaga dan PT Perta Daya Gas. Perta Arun dan Perta Samtan tercatat memberikan kontribusi terbesar bagi laba bersih Pertagas.

Pelepasan Perta Arun dan Perta Samtan merupakan bagian dari rencana pembentukan induk usaha (holding) BUMN minyak dan gas yang menggabungkan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) ke dalam PT Pertamina (Persero).

Setelah PGN menjadi bagian dari Pertamina, tahap berikutnya adalah menyinergikan Pertagas dengan PGN.

"Konsep holding merupakan bentuk ideal saat ini untuk PGN dan Pertagas yang mempunyai sektor usaha yang sejenis karena holding akan menciptakan efisiensi," kata Suko.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut