Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 20 Stadion bakal Dikelola 3 Kementerian, Babak Baru Pengelolaan Aset Olahraga
Advertisement . Scroll to see content

Laba PTPN III Rp5,5 Triliun, Utang Rp41 Triliun, Erick Thohir: Secara Keuangan Sangat Sehat

Kamis, 16 Februari 2023 - 20:25:00 WIB
Laba PTPN III Rp5,5 Triliun, Utang Rp41 Triliun, Erick Thohir: Secara Keuangan Sangat Sehat
Menteri BUMN Erick Thohir PTPN III secara keuangan sehat meski miliki utang Rp41 triliun. (Foto: Dinar Fitra Maghiszha/MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III pada tahun lalu membukukan laba bersih sebesar Rp5,5 triliun. Namun utang perseroan hingga Februari 2023 mencapai Rp41 triliun. 

Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, melihat perbandingan utang dan laba bersih tersebut, PTPN III masih dikategorikan sebagai BUMN yang sehat secara keuangan

"Di (sektor) perkebunan, ini sejarah PTPN bisa untung Rp5,5 triliun, walaupun utangnya masih Rp41 triliun. Tetapi secara keuangan sangat sehat sekarang untuk PTPN," kata dia, Kamis (16/2/2023). 

Dan meski PTPN III mencatatkan keuntungan pada tahun lalu, namun Kementerian BUMN menunda pembagian dividen. Alasannya, perusahaan masih dalam tahapan restrukturisasi. 

"Jadi bukan berarti untung langsung (bagi) dividen karena dia harus mengatasi restrukturisasi yang sudah (dijalankan)," ujar Erick. 

Adapun laba bersih PTPN III pada tahun lalu didorong kinerja sejumlah anak usaha. Dari lini bisnis sawit misalnya, rata-rata produktivitas tandan buah segar (TBS) sepanjang tahun lalu meningkat 3,4 persen dari tahun sebelumnya.

Begitu juga dengan produktivitas crude palm oil (CPO) yang mencapai lebih 5 ton per hektare (ha) atau meningkat 3,6 persen dari tahun sebelumnya. Sementara produktivitas rata-rata CPO nasional tahun laku hanya 3,9 ton per ha.

Di sisi penjualan meningkat 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp56 triliun. Untuk margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA menyumbang Rp13,56 triliun atau naim 5 persen dari RKAP 2022.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut