Langka, Burger King Minta Pelanggan Belanja di McDonald's

JAKARTA, iNews.id - Krisis akibat pandemi Covid-19 menyapu hampir semua sektor bisnis, mulai dari energi, perjalanan udara, pariwisata hingga restoran. Momen langka terjadi di tengah kondisi sulit tersebut, di mana restoran cepat saji Burger King justru membantu pesaingnya, McDonald's.

Pada Selasa (3/11/2020) malam, melalui unggahan di akun Instagram @burgerking.id perusahaan tersebut meminta pelanggannya untuk memesan makanan di gerai McDonald's. Tidak hanya McDonald's, tetapi juga di kompetitor lain seperti KFC, CFC, Domino's Pizza, Pizza Hut, Bakso Boedjang, Sate Khas Senayan hingga Warteg.

Baca Juga

Kemendag Pantau Distribusi Minyakita Jelang Natal dan Tahun Baru 2026

“Pesanlah dari McDonald's. Tidak pernah terpikirkan oleh kami untuk meminta Anda melakukan ini, tapi semua restoran yang memiliki beribu karyawan membutuhkan pertolongan Anda saat ini," tulis Burger King Indonesia, dikutip iNews pada Rabu (4/11/2020).

Burger King menyampaikan, jika pelanggan ingin membantu maka dapat memesan makanan melalui pesan antar, take away dan drive-thru. "Menikmati Whopper (produk Burger King) pilihan yang terbaik, namun memesan Big Mac (produk McDonald's) juga tidak ada salahnya. Love, Tim Burger King Indonesia," tulisnya.

Baca Juga

Pengusaha Inggris Bertaruh Rp73 Miliar untuk Kemenangan Donald Trump

Tak hanya di Indonesia, melansir Fox News, Burger King di Inggris juga melakukan imbauan serupa. Dalam unggahan di akun Instagram @burgerkinguk yang diberi judul ‘Order from McDonald's’, Burger King juga mendukung sederet pesaing lainnya di Inggris.

Beberapa hari sebelum iklan Burger King muncul di media sosial, tepatnya pada Sabtu pekan lalu, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengumumkan kebijakan lockdown baru selama sebulan. Langkah yang semakin memberikan pukulan pada industri yang sudah terguncang oleh Covid-19.

Restoran dan bar akan dipaksa untuk menutup layanan makan malam. Mereka hanya dapat melayani pelanggan melalui pengiriman dan takeaway. Sementara orang-orang dilarang bepergian di Inggris dan ke luar negeri kecuali untuk urusan pekerjaan, mulai 5 November-2 Desember.   

Editor: Ranto Rajagukguk