Layanan Digital Meningkat Selama Pandemi, Bos Shopee jadi Orang Terkaya di Asia Tenggara
SINGAPURA, iNews.id - Memasuki September 2021, Raja Teknologi Singapura, Forrest Li, yang dikenal sebagai bos perusahaan e-commerce Shopee, tercatat menjadi orang terkaya di Asia Tenggara.
Data Bloomberg Billionaires Index (peringkat harian orang terkaya di dunia) pada 1 September 2021, menunjukkan kekayaan pribadi Forrest Li meningkat menjadi 20,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp287,881 triliun, yang menempatkannya menjadi orang terkaya di Singapura sekaligus di kawasan Asia Tenggara.
Forrest Li adalah pendiri dan CEO perusahaan internet Sea Limited, yang membawahi layanan digital e-commerce, hiburan, dan keuangan, dengan merek terkenal seperti Shoppe, garena, dan SeaMoney.
Seiring dengan layanan digital yang mengalami peningkatan selama pandemi, kekayaan pribadi Forrest Li pun ikut melonjak, hingga membawanya menempati urutan pertama orang terkaya di Asia Tenggara, mengalahkan miliarder lainnya Singapura bahkan di kawasan ASEAN.
Dengan kekayaan pribadi yang meningkat menjadi 20,2 miliar dolar AS per 1 September 2021, Forrest Li mengalahkan sesama miliarder dari Singapura, yakni Goh Cheng Liang yang memiliki kekayaan 17,9 miliar miliar, dan Li Xiting dengan kekayaan senilai 12,1 miliar dolar AS.
Selain itu, Forrest Li juga mengungguli miliarder Robert Kuok dari Malaysia yang memiliki kekayaan pribadi senilai 19,9 miliar dolar AS, dan bos PT Bank Central Asia dan PT Djarum, Robert Budi Hartono, dari Indonesia dengan kekayaan senilai 16,6 miliar dolar AS.
Tak hanya membawa Forrest Li berada di posisi puncak miliarder se-Asia Tenggara, peningkatan saham Sea Limited sepanjang 2021 juga membuat dua pendiri lainnya, yakni Gang Ye dengan kekayaan 11 miliar dolar AS, dan David Chen yang memiliki kekayaan 3,6 miliar dolar AS, juga masuk dalam daftar Bloomberg Billionaires Index.
Peningkatan posisi Li menjadi miliarder teratas di kawasan ini menunjukkan kesuksesan Sea Limited selama setahun terakhir, ditopang permintaan layanan digital yang melonjak signifikan selama masa pandemi Covid-19.
Sepanjang tahun ini, harga saham Sea Limited tercatat melonjak hingga 67 persen, dengan laporan pendapatan kuartal II 2021 menunjukkan peningkatan pendapatan 158 persen menjadi 2,3 miliar AS, dengan total laba kotor mencapai 930,9 juta dolar AS, yang setara dengan peningkatan sebesar 363,5 persen (yoy).
Tidak mengherankan, grup ini dinobatkan sebagai perusahaan paling bernilai di Asia Tenggara berkat keberhasilan usaha bisnis seperti Shopee dan Garena, yang keduanya tumbuh menjadi pemimpin pasar di kategorinya masing-masing.
Shopee telah menjadi salah satu situs e-commerce paling populer di Asia Tenggara. Shopee baru-baru ini tercatat sebagai aplikasi belanja kedua yang paling banyak diunduh di seluruh dunia di iOS dan Android.
Sedangkan mobile battle royale Garena menduduki peringkat sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh di Google Play Store pada 2020, dengan lebih dari satu miliar unduhan hingga saat ini.
Selain itu, penawaran Sea Limited lainnya seperti dompet seluler SeaMoney juga mengalami pertumbuhan besar pada tahun 2021, dengan pembayaran sebesar 4,1 miliar dolar AS yang tercatat selama kuartal kedua tahun 2021.
Selain portofolio saat ini, perusahaan juga bertujuan melakukan ekspansi di sektor perbankan kawasan. Pada Desember 2020, Sea Limited berhasil memperoleh lisensi perbankan di Singapura, sementara pendirian bank digital akan segera dilaksanakan setelah akuisisi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE) Indonesia.
Berbicara tentang pertumbuhan Sea Limited, analis Intelijen Bloomberg, Nathan Naidu, mengatakan bahwa orang seharusnya hanya mengharapkan adopsi digital umum untuk mengimbangi tingkat pertumbuhannya saat ini, bahkan jika dunia pada akhirnya pulih dari pandemi.
"Pandemi Covid-19 membuat banyak orang melek dengan layanan digital dan platform online. Saya tidak berpikir mereka akan sepenuhnya menyerah pada kemudahan yang ditawarkan layanan digital dan platform online, meskipun pandemi berakhir," kata Nathan Naidu.
Editor: Jeanny Aipassa