Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Lembaga Keuangan AS Surati Menko Luhut Ingin Investasi di Indonesia, Ini Sektor Bidikannya

Kamis, 06 Agustus 2020 - 21:55:00 WIB
Lembaga Keuangan AS Surati Menko Luhut Ingin Investasi di Indonesia, Ini Sektor Bidikannya
Lembaga keuangan AS, International Development Finance Corporation (IDFC) menyampaikan minat berinvestasi di Indonesia. (Foto: Sindonews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Lembaga keuangan Amerika Serikat (AS), International Development Finance Corporation (IDFC) tertarik berinvestasi di Indonesia. Hal itu disampaikan CEO IDFC Adam Boehler dalam surat kepada pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Dalam surat tersebut Adam Boehler menyatakan saat ini IDFC sedang berkoordinasi dengan National Security Council (NSC) atau Dewan Keamanan Nasional AS. NSC akan memimpin koordinasi antarlembaga di AS untuk mengembangkan ide-ide kerja sama yang ditawarkan pemerintah Indonesia. 

“Pak Luhut sangat mengapresiasi sambutan positif AS melalui IDFC dan keinginan mereka untuk menjadi mitra yang berharga bagi Indonesia. Sesuai permintaan mereka, pemerintah akan memberikan pedoman lebih lanjut untuk kerja sama di beberapa sektor,” ujar Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/8/2020).

Komitmen kerja sama tersebut akan difokuskan dalam pengembangan di bidang farmasi, pertahanan dan keamanan, energi, serta untuk Sovereign Wealth Fund (SWF) yang akan menjadi wadah pendanaan baru untuk proyek di Indonesia.

IDFC diberikan mandat untuk menggunakan sumber daya pemerintah AS guna mendorong lebih banyak minat dan daya tarik sektor swasta, dan untuk memfasilitasi pembangunan berkelanjutan di wilayah Indonesia. IDFC juga bekerja sama dengan institusi keuangan serupa dari Australia dan Jepang untuk mencapai tujuan tersebut. 

Merespons keadaan dunia di masa pandemi, IDFC berminat untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang farmasi. Menko Luhut beberapa waktu lalu juga sempat menyampaikan pemerintah AS berkeinginan merelokasi industri farmasinya ke Indonesia. 

Kemudian sektor pertahanan dan keamanan juga menarik minat kerja sama, dan IDFC tertarik untuk berinvestasi salah satunya di wilayah Natuna. Indonesia sebagai negara maritim memerlukan investasi di pulau-pulau terluarnya, sehingga investasi di bidang ini juga akan membantu penegakan kedaulatan dan peningkatan keamanan negara. IDFC dan lembaga AS lainnya mempunyai instrumen pembiayaan infrastruktur yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan investasi di Natuna.

IDFC juga menjajaki peluang investasi di bidang energi, yang potensinya di Indonesia dari hulu ke hilir sangat besar. Pemerintah akan segera berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk meningkatkan peluang investasi di bidang ini. 

Pengelolaan dana abadi atau Sovereign Wealth Fund yang digagas pemerintah juga menarik minat IDFC yang akan mengucurkan investasinya, untuk membantu pengembangan infrastruktur di Indonesia. Uni Emirat Arab (UEA) juga menjadi negara yang sudah lebih dulu menyatakan minatnya untuk berinvestasi melalui SWF.

Seperti diketahui, pada Januari lalu, Presiden Jokowi telah bertemu dengan Adam Boehler di Istana Negara pada 10 Januari 2020. Dalam pertemuan tersebut, Presiden mengatakan pemerintah membutuhkan investasi untuk pembangunan Indonesia dari lembaga keuangan asal Amerika Serikat itu.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut