Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Vietnam Larang Motor Bensin Beroperasi Tahun Depan, Efeknya Mengejutkan!
Advertisement . Scroll to see content

LG Chem Minat Bangun Fasilitas Charger dan Swap Baterai Motor Listrik di Indonesia

Kamis, 09 Januari 2020 - 12:52:00 WIB
LG Chem Minat Bangun Fasilitas Charger dan Swap Baterai Motor Listrik di Indonesia
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) saat bertemu direksi LG Chemical di Jakarta, Rabu (8/1/2020). (Foto: Humas Kemenperin)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perusahaan asal Korea Selatan, LG Chemical (LG Chem) ingin berpartisipasi dalam program pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya dengan membuat fasilitas charging dan swap baterai motor listrik.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, LG Chem bisa berkolaborasi dalam pilot project yang kini melibatkan delapan perusahaan mulai dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk melalui produk Gesit hingga PT Triangle Motorindo lewat VIAR.

"LG Chemical diharapkan bisa berpartisipasi dalam proyek tersebut, misalnya dengan menyediakan baterai motor elektrik dengan skema battery swap," kata Agus usai bertemu dengan direksi LG Chem di Jakarta, Kamis (9/1/2020).

Agus menyebut, pilot project charging and battery swap saat ini ada di BSD Serpong, BPPT Serpong, dan BBPT Jakarta. LG Chem nantinya bisa bermitra dengan perusahaan lokal untuk membangun fasilitas serupa di Jakarta dan Tangerang.

Politikus Partai Golkar tersebut menyebut, pemerintah terbuka terhadap minat LG Chem. Hal itu untuk mendukung Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Pemerintah, kata Agus, telah menargetkan produksi motor listrik bisa mencapai 20 persen dari total produksi motor atau setara 2 juta unit pada 2025. Angka tersebut ditargetkan terus meningkat hingga pada 2030 Indonesia menjadi pusat kendaraan listrik di ASEAN.

"Untuk merealisasikan target tersebut, kami secara agresif mengajak para produsen otomotif agar membuka kegiatan produksi di Indonesia. Pemerintah yakin bahwa Indonesia memiliki banyak keunggulan pada sektor otomotif, sehingga target pada tahun 2030 tersebut, bukan hal yang mustahil untuk dicapai," tuturnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut