Lindungi Pensiunan, PosIND dan KOPNUS Luncurkan Digitalisasi Pembayaran Pensiun
JAKARTA, iNews.id - PT Pos Indonesia (PosIND) berkolaborasi dengan Koperasi Nusantara (KOPNUS) meluncurkan program 'Lindungi Pensiunan dengan Digitalisasi Pembayaran Pensiun'. Program ini memberikan kesempatan bagi pensiunan untuk mendaftar diri dalam Digitalisasi Pembayaran Pensiun.
Saat peluncuran di Kantor Cabang Utama Jakarta Flora, Senin (1/7/2024), Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Haris mengatakan, program ini akan membantu para pensiunan PT Taspen dan juga PT Asabri. Saat ini, PT Pos Indonesia telah melayani 341 ribu pensiunan Taspen, dan 134 ribu pensiunan Asabri.
"Jadi program ini kita berikan untuk para pensiunan belum terdaftar dalam Digitalisasi Pembayaran Pensiun, pensiunan yang belum memiliki pinjaman, dan para pensiunan yang memiliki kredit tidak resmi. Sehingga tujuan kita sebenarnya ingin membantu mereka," kata Haris.
Haris menjelaskan, dengan adanya program ini pensiunan berkesempatan memperoleh pinjaman sebesar Rp5 juta dengan tenor 6 bulan dan bunga 0 persen, hingga usia 80 tahun.
"Karena program ini memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp5 juta untuk tenor 6 bulan tanpa bunga. Kita di-support oleh Kopnuspos dan Taspen yang sudah bekerja sama. Tentunya, ini sebagai bentuk komitmen Pos Indonesia untuk memberikan layanan yang terbaik kepada para pensiunan," tuturnya.
Kepala Cabang Utama PT Taspen Fitrah mengatakan, bahwa adanya digitalisasi ini akan mempermudah para pensiunan untuk mengambil uang pensiunan bulanannya. Menurutnya, sejak awal pensiunan Taspen memang dibayarkan menggunakan layanan Pos Indonesia.
"Kerja sama yang dilakukan dengan Kopnuspos ini sangat bermanfaat bagi para pensiunan, dan kami berharap layanan ini akan lebih ditingkatkan lagi, jangan sampai nanti adanya program ini justru menimbulkan sesuatu yang baru. Kami berharap program ini akan menimbulkan sesuatu solusi yang terbaru dan terbaik bagi para pensiunan di PT Taspen," ucapnya.
Ketua Kopnus Joshua Rahmat mengatakan, jika pihaknya berkomitmen tinggi untuk melindungi pensiunan dari jeratan kreditur tidak resmi. Dengan adanya program ini para pensiunan bisa memperoleh pinjaman dengan bunga 0 persen.
"Saat ini marak sekali pensiunan yang kena bunga tinggi, ini dampaknya ke ahli waris. Dengan program yang kami dan Pos Indonesia siapkan, pensiunan bisa merasa aman. Kalau sampai meninggal, keluarga pun tidak merasa dirugikan karena sudah diasuransikan, jadi program ini sangat bermanfaat untuk kedua belah pihak," ujar dia.
Salah satu pensiunan yang baru menjadi nasabah, Bahil mengucapkan terima kasih kepada Pos Indonesia dan KOPNUS atas program yang diberikan kepada pensiunan. Dia sangat terbantu dengan bantuan ini, terutama dengan bunga yang diberikan hanya 0 persen.
"Terima kasih atas program ini, sangat terbantu sekali karena potongan pinjaman 0 persen. Bagi saya sangat membantu terutama untuk menunjang kebutuhan juga. Semoga program ini lebih maju dan lancar ke depannya," ucap Bahil.
Pelaksanaan program ini mulai pada 1-31 Juli 2024. Untuk mengikuti program ini, pensiunan cukup mendaftarkan diri dalam program Digitalisasi Pembayaran Pensiun.
Bagi pensiuan yang akan mendaftar dapat menghubungi juru bayar pensiun di seluruh cabang PosIND, baik Kantor Cabang Utama (KCU), Kantor Cabang (KC), Kantor Cabang Pembantu (KCP), atau tenaga marketing KOPNUS setempat.
Target Peserta
Haris mengatakan, program ini diluncurkan untuk membantu para pensiunan dan juga kewajiban untuk melakukan digitalisasi pembayaran. Oleh karena itu, Pos Indonesia melakukan sinergi dengan Kopnus.
"Karena program yang kita jalankan ini selama 1 bulan, harapan kita semua bergerak. Sehingga target kita 100 ribu pensiunan selama 1 bulan. Jadi, kita punya target bulan ini selama 1 sampai 31 Juli nanti kita bisa membantu para pensiunan sebanyak 100 ribu," katanya.
Menurutnya, dengan memperoleh fasilitas kredit tersebut secara otomatis para pensiunan juga mengikuti program digitalisasi pembayaran. Dengan begitu, Pos Indonesia juga memperoleh manfaat dari program ini.
"Mudah-mudahan dengan program ini, ini semacam test case saja. Karena saat ini, dari 471 ribu pensiunan di Pos Indonesia, baru sekitar 170 ribu yang memperoleh fasilitas kredit. Harapan kita kalau program ini sukses, bukan tidak mungkin nanti kita akan lanjutkan dengan program berikutnya," tutur Haris.
Editor: Anindita Trinoviana