Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : iNews Media Group Campus Connect di Unsoed, Mahasiswa Didorong Melek Pengetahuan Investasi
Advertisement . Scroll to see content

Lippo Group Bangun Gurita Bisnis Rumah Sakit di China

Kamis, 23 November 2017 - 21:32:00 WIB
Lippo Group Bangun Gurita Bisnis Rumah Sakit di China
Rumah Sakit Siloam milik Lippo Group
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Konglomerat Indonesia Lippo Group memperluas jaringan rumah sakitnya ke China, dengan menerapkan model chain-building yang telah terbukti berhasil di sektor ritel dan perbankan di dalam negeri.

Kelompok tersebut, yang bisnis awalnya real estate, telah berkembang menjadi operator rumah sakit terbesar di Indonesia dan sekarang berencana untuk mengelola sekitar 100 fasilitas rumah sakit di kota-kota besar di China. Lippo dan BUMN China Merchants Group, yang memiliki rumah sakit tersebut, menandatangani sebuah perjanjian kemitraan strategis baru-baru ini dan akan membentuk usaha patungan di Hong Kong.

Mochtar Riady, pendiri Lippo Group, mengungkapkan rencana tersebut dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

"Banyak perusahaan milik negara China memiliki rumah sakit, tapi mereka tidak memiliki pengetahuan untuk mengelolanya, dan mereka kehilangan uang," kata Riady, mengutip Nikkei, Kamis (23/11/2017).

Rumah sakit Merchants China berada di lokasi yang sangat sentral. Dia membayangkan rumah sakit tua dibangun kembali menjadi bangunan bertingkat tinggi yang juga menjadi tuan rumah fasilitas komersial lainnya, yang akan meningkatkan keuntungan.

Lippo juga ingin terjun ke dalam pembangunan perkotaan, di mana rumah sakit adalah pilar, dan kemungkinan akan menginvestasikan sekitar 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) ke proyek semacam itu.

Keberhasilan Riady berbisnis di dalam negeri mendorongnya untuk melakukan hal serupa ke China. Dia dikenal dengan perubahan Bank Central Asia (BCA) yang menjadikan bank sektor swasta itu terbesar di negaranya. Di bawah pengelolaannya, BCA mencapai pertumbuhan yang pesat karena mengurangi biaya melalui standarisasi yang apik.

Lippo membayangkan strategi serupa untuk rumah sakit. Siloam International Hospitals, anak perusahaan anggota kelompok inti Lippo Karawaci, mengoperasikan 25 rumah sakit di Indonesia. Perusahaan, yang sudah menjadi pemimpin industri ini berencana meningkatkan portofolioya menjadi 50 fasilitas rumah sakit pada 2019.

Lippo mulai memperluas operasi rumah sakitnya di luar negeri pada tahun 2015, membuka Rumah Sakit Pun Hlaing Siloam di Myanmar dalam kemitraan dengan konglomerat lokal First Myanmar Investment. Rumah sakit Yangon mampu menyediakan layanan medis lanjutan seperti MRI dan CT scan.

Lippo juga berencana membuka 20 rumah sakit di Myanmar dan ingin memasuki pasar seperti Vietnam dan Kamboja.

Kelompok ini bermaksud mempercepat ekspansi melalui akuisisi. Pada bulan Februari, Lippo berinvestasi di Healthway Medical, sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Singapura guna membangun jaringan klinik dan fasilitas lainnya. Hal ini juga terus berkembang di tempatnya berbisnis dengan membeli rumah sakit daerah.

Pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang Asia membuat adanya perhatian khusus terhadap jumlah rumah sakit dan dokter. Sementara Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) mengatakan, negara-negara anggotanya memiliki rata-rata 3,3 dokter untuk setiap 1.000 orang, angka untuk China kira-kira setengahnya. Di Indonesia, hitungannya hanya 0,3.

Banyak rumah sakit umum di negara-negara ini tidak dapat memberikan perawatan berkualitas menyusul peningkatan jumlah pasien.

Lippo tidak sendirian dalam usaha untuk memenuhi permintaan perawatan medis yang berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat ini. Healthcare IHH Malaysia, yang melayani kaum menengah atas, berencana menambah rumah sakit di China dan India. Kelompok Columbia Asia, sementara itu, mengoperasikan rumah sakit yang ditujukan untuk pasien kelas menengah di tiga negara Asia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut