Lockdown Total Diperpanjang, Malaysia Kembali Luncurkan Stimulus Rp523 Triliun
KUALA LUMPUR, iNews.id - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin kembali meluncurkan paket stimulus ekonomi sebesar 150 miliar ringgit Malaysia atau setara Rp523,7 triliun pada Senin (28/6/2021). Ini dilakukan sebagai upaya mengurangi dampak dari perpanjangan lockdown total di negara tersebut.
Muhyiddin mengatakan, stimulus baru yang dinamai paket perlindungan rakyat dan pemulihan ekonomi (Pemulih) ini bertujuan mengatasi kesulitan keuangan masyarakat akibat Covid-19.
"Saya berharap paket stimulus ini dapat membantu melanjutkan hidup Anda dalam beberapa bulan mendatang. Saya sadar banyak dari Anda yang terkena dampak buruk akibat berjuang melawan pandemi Covid-19 selama lebih dari setahun," kata dia, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (29/6/2021).
Jutaan orang Malaysia telah mendapatkan bantuan keuangan dari pemerintah sejak Maret tahun lalu, namun menurut dia, bantuan harus diperpanjang selama pandemi masih berlangsung. Bantuan ini diberikan untuk masyarakat dengan penghasilan 40 persen terbawah (B40) dan 40 persen menengah (M40).
Dari total paket stimulus terbaru, Muhyiddin merinci, sekitar 4,6 miliar ringgit Malaysia atau setara Rp16 triliun dialokasikan sebagai bantuan khusus Covid untuk membantu 11 juta orang, terutama orang tua dan yang belum menikah. Masyarakat dengan kategori B40 dan M40 akan mendapatkan bantuan 250 dan 1.300 ringgit Malaysia atau Rp870.000 dan Rp4,5 juta.
Sementara, 500 juta ringgit Malaysia atau Rp1,74 triliun dialokasikan untuk masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Dengan skema ini, sekitar 1 juta penduduk masing-masing akan mendapat bantuan 500 ringgit Malaysia atau Rp1,7 juta.
Pemerintah juga akan memberikan diskon tagihan listrik antara 5 hingga 40 persen untuk rumah tangga selama tiga bulan mulai Juli, dengan batas maksimum 900 kilowatt jam per bulan.
Sedangkan untuk usaha kecil dan menengah (UKM), pemerintah setuju memberikan dana tambahan di bawah hibah khusus UKM, di mana perusahaan yang memenuhi syarat akan menerima 500 ringgit Malaysia pada September dan nominal yang sama pada November 2021. Dia mengatakan, skema ini dapat membantu meningkatkan arus kas sekitar 1 juta UKM, seperti tukang cukur, pemilik bengkel, toko roti, dan pusat perawatan kesehatan.
Di samping itu, Muhyiddin menuturkan, individu dari kelompok B40, M40, dan T20 (penghasilan 20 persen teratas), serta pemilik bisnis akan mendapat moratorium enam bulan dari bank untuk semua pinjaman. Berbeda dengan skema sebelumnya, pemohon moratorium pinjaman tidak lagi terkendala sejumlah syarat, antara lain persyaratan untuk menunjukkan bukti kehilangan pendapatan atau pekerjaan akibat pandemi.
"Saya berharap inisiatif moratorium ini akan membantu peminjam individu dan UKM dalam mengelola masalah arus kas mereka selama periode yang penuh tantangan ini. Namun, saya juga menyarankan masyarakat untuk menggunakan ini hanya untuk keperluan darurat dan tidak membuat pinjaman tambahan," ujarnya.
Sementara itu, pemerintah Malaysia sebelumnya telah meluncurkan tujuh paket stimulus senilai total 380 miliar ringgit Malaysia atau setara Rp1.327 triliun.
Editor: Jujuk Ernawati