Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Ingin Rebut Greenland, Uni Eropa Tegaskan Dukung Denmark
Advertisement . Scroll to see content

Longgarkan Sanksi, Uni Eropa Izinkan Perusahaan Energi Beli Gas Rusia

Selasa, 17 Mei 2022 - 20:15:00 WIB
Longgarkan Sanksi, Uni Eropa Izinkan Perusahaan Energi Beli Gas Rusia
Jaringan pipa gas Rusia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BRUSSELS, iNews.id - Uni Eropa melonggarkan sanksi ke Rusia dengan mengizinkan perusahaan energi membeli gas dari negara beruang merah itu. Tak hanya itu, perusahaan-perusahaan energi yang beroperasi di eropa dapat membuka rekening di Gazprombank untuk membayar transaksi pembelian gas Rusia.

Ketentuan itu, tertuang dalam Panduan Komisi Eropa kepada negara-negara anggota, terkait kebuntuan pasokan energi Rusia ke Uni Eropa seiring sanksi Barat yang dijatuhkan atas invasi Rusia ke Ukraina. Panduan tersebut telah direvisi sesuai rekomendasi dari hasil pertemuan terakhir Komisi Eropa, pekan lalu.

Bloomberg melaporkan, Komisi Eropa telah mengirim pedoman yang direvisi ke negara-negara anggota. Dalam panduan yang diperbarui, disebutkan perusahaan harus membuat pernyataan yang jelas bahwa mereka menganggap kewajiban mereka dalam transaksi pembelian gas Rusia terpenuhi dengan membayar dalam euro atau dolar.

Panduan itu juga menyebut sanksi UE ke Rusia tidak mencegah operator ekonomi atau perusahaan yang beroperasi di eropa membuka rekening bank di bank yang ditunjuk Rusia untuk pembayaran yang jatuh tempo berdasarkan kontrak untuk pasokan gas alam, dalam mata uang yang ditentukan dalam kontrak tersebut. 

Itu berarti, operator atau perusahaan energi yang membeli gas Rusia dapat membuka rekening di Gazprombank, bank besar di Rusia yang ditunjuk pemerintah untuk menangani transaksi minyak dan gas negara itu. Mata uang yang digunakan dalam pembayaran transaksi pembelian gas Rusia juga dapat dilakukan sesuai kesepakatan, termasuk dalam rubel. 

“Operator harus membuat pernyataan yang jelas bahwa mereka bermaksud untuk memenuhi kewajiban mereka berdasarkan kontrak yang ada dan mempertimbangkan kewajiban kontraktual mereka mengenai pembayaran yang telah dipenuhi dengan membayar dalam euro atau dolar, sesuai dengan kontrak yang ada,” bunyi panduan Komisi Eropa, seperti dikutip Aljazeera, Senin (16/5/2022).

Perusahaan-perusahaan di sejumlah negara Eropa, antara lain Italia, Jerman, dan Austria, mulai bergerak maju untuk memenuhi permintaan pembayaran yang jatuh tempo guna menjaga aliran gas Rusia ke negara mereka. 

Raksasa energi Italia, Eni SpA, menyatakan akan membuka rekening dalam rubel dan euro dengan Gazprombank pada Rabu (18/5/2022), sehingga dapat melakukan pembayaran tagihan pembelian gas Rusia yang jatuh tempo bulan ini dan menghindari risiko apa pun terhadap pasokan gas Rusia. Dengan pedoman dari Komisi Eropa, perusahaan dapat segera merealisasikan rencana tersebut.

Sementara itu, raksasa energi Jerman Uniper SE dan OMV AG Austria juga menyatakan pembelian gas Rusia akan terus berlanjut tanpa melanggar sanksi yang dijatuhkan ke Rusia.

Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, menyatakan perusahaan energi Jerman dapat melakukan pembayaran gas berikutnya ke Moskow, terlepas dari sanksi Barat dan aturan baru Moskow.

"Perusahaan akan membayar tagihan berikutnya dalam euro. Sanksi Uni Eropa masih memungkinkan bank-bank Rusia untuk mentransfer uang secara internal ke rekening K, membiarkannya terbuka apakah ini akan menjadi rekening euro atau rubel. Artinya, menurut saya, ini sesuai dengan sanksi, juga sesuai dengan rekomendasi komisi UE," kata Habeck kepada wartawan selama tur kilang Leuna di Jerman timur. 

Sebaliknya Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengkritik Uni Eropa yang dinilai melunak dan mengizinkan pembayaran gas dalam mata uang rubel. Sebelumnya, Uni Eropa hanya mengizinkan pembayaran dalam bentuk dolar dan euro.

"Saya kecewa melihat bahwa di Uni Eropa ada persetujuan untuk membayar gas dalam rubel. Polandia akan mematuhi aturan dan tidak akan menyerah pada pemerasan Putin," kata Mateusz Morawieski. Rusia telah menghentikan aliran gas ke negara tetangga Polandia pada akhir April.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut