Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Siap Penuhi Panggilan Polda Metro
Advertisement . Scroll to see content

Luhut Cerita Sering Dikritik Jokowi soal Pengelolaan Sampah

Selasa, 21 Juli 2020 - 14:55:00 WIB
Luhut Cerita Sering Dikritik Jokowi soal Pengelolaan Sampah
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

CILACAP, iNews.id - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan menyebut pengelolaan sampah di Indonesia yang masih menjadi permasalahan pelik. Dia mengaku dikritik Presiden Jokowi akibat program Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang tak kunjung terealisasi.

Luhut mengatakan, masalah sampah tak selesai-selesai dalam 12 tahun terakhir. Hal itu membuat Jokowi geram. Dalam beberapa rapat kabinet, Jokowi mengkritik kinerja menteri-menterinya yang lamban menangani masalah sampah.

"Masalah sampah ini luar biasa. Pak Presiden sudah sejak 12 tahun, saat menjadi Wali Kota, program waste to energy belum tuntas, Presiden kritik terus kami pembantunya rapat kok nggak jadi-jadi," ujarnya saat meresmikan PLTSa berteknologi Refused Derived Fuel (RDF) di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (21/7/2020).

Menurut Luhut, teknologi RDF sangat tepat sebagai alternatif pengolahan energi konvensional seperti batu bara. Apalagi, bahan bakunya sampah yang kerap menjadi masalah.

"Teknologi RDF merupakan upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Indonesia dan diharapkan agar pilot project ini bisa menjadi titik balik pengelolaan sampah di Indonesia yang selama ini masih menjadi permasalahan pelik," ujar Luhut.

Purnawirawan jenderal TNI itu berharap sebelum sampah dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) harus diolah RDF. Selain mengurangi beban sampah, biaya operasional TPA bisa berkurang.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut