Luhut Sebut Banyak Investor Tertarik Danai Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, banyak investor tertarik mendanai rencana ekosistem electric vehichle atau kendaraan listrik di Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki komoditas utama untuk membuat baterai dan komponen kendaraan.
“Jadi investor ini banyak yang tertarik untuk mendanai rencana ekosistem EV Indonesia karena Indonesia memiliki komoditas utama untuk membuat baterai dan komponen kendaraan seperti nikel, kobalt, dan tembaga,” kata dia dalam Webinar OJK, dikutip Jumat (11/3/2022).
Luhut sebelumnya menuturkan, Indonesia akan fokus pada hilirisasi industri ekonomi hijau. Dan hilirisasi menjadi potensi megaproyek investasi yang terletak di Kaimantan Utara dengan total investasi sebesar 132 miliar dolar AS atau setara Rp1.887 triliun.
“Kita sekarang punya Kalimantan Utara yang pasti jadi potensi dan lahan investasi ekonomi yang sangat besar bagi Indonesia dengan total 132 miliar dolar AS, sudah mulai jalan proyek ini,” ujarnya.
Dengan begitu, pemerintah akan terus menyiapkan dan menggenjot unruk pendekatan keuangan campuran, misalnya Mekanisme Transisi Emisi (ETM) dengan bantuan dari ADB, yang akan mengumpulkan dana investor dan donor untuk membiayai pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara.
“Indonesia sedang mempersiapkan kawasan industri hijau seperti Kalimantan Utara yang memiliki potensi besar untuk pembangkit listrik tenaga air, dan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan barang bernilai tambah tinggi seperti aluminium, petrokimia, dan polisilikon,” tuturnya.
Editor: Jujuk Ernawati