Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menko Airlangga soal IHSG Tembus Rekor Tertinggi: Bukti Kepercayaan Investor 
Advertisement . Scroll to see content

Luhut Sebut Jika Semua Kementerian Pakai Produk Dalam Negeri, Setara Investasi 100 Miliar Dolar

Rabu, 14 Desember 2022 - 10:40:00 WIB
Luhut Sebut Jika Semua Kementerian Pakai Produk Dalam Negeri, Setara Investasi 100 Miliar Dolar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, jika semua kementerian pakai produk dalam negeri, setara investasi 1 miliar dolar AS. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dengan belanja pemerintah setiap tahun Rp1.200 triliun dan belanja BUMN Rp400 triliun, maka jika menggunakan produk dalam negeri akan memberi dampak besar pada ekonomi Indonesia. Adapun potensi jika seluruh kementerian/lembaga menggunakan produk lokal, nilainya setara investasi 100 miliar dolar AS.

"Kalau ini bertahap kita bisa lakukan (belanja) menjadi produk dalam negeri dan dibuat di dalam negeri, kemudian dibeli oleh pejabat, kementerian, dan BUMN, itu sama dengan investasi 100 miliar dolar AS," kata Luhut dalam acara Anugerah Bangga Buatan Indonesia (ABBI) di Jakarta, Selasa (13/12/2022). 

Dengan begitu, menurutnya, Indonesia tidak perlu susah-susah untuk mendapatkan investasi. 

"Kita nyari investasi 5 sampai 10 miliar dolar AS sudah paki segala macam (cara). Ini dari kantong kiri saja, kita pindah ke kantong kanan. Hanya dengan aturan dan ajak semua (kementerian, lembaga, dan BUMN untuk beli produk lokal)," ujar Luhut. 

Dampak positif lain dari penggunaan produk dalam negeri, yakni akan memberikan 2 juta lapangan pekerjaan. Selain itu, juga menumbuhkan perekonomian Indonesia. 

"BPS saya minta buat studi dan BPS mengatakan Rp400 triliun (belanja pemerintah) target kita tahun ini kalau itu bisa dilakukan dan dibuat di dalam negeri akan berdampak pada 2 juta lapangan kerja dan juga memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi 1,7 persen lebih dari yang diramalkan Bank Indonesia di angka 1,5 persen," tuturnya. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut