Luhut Tawarkan Investor UEA Garap Proyek Energi Bersih Senilai Rp1.200 Triliun
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, terdapat banyak sektor potensial yang bisa digarap oleh investor terutama dari Uni Emirates Arab (UEA) di sektor energi bersih atau energi baru terbarukan (EBT).
Luhut mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi pengembangan EBT sebesar 60 GW (GigaWatt) dengan nilai sekitar 80 miliar dolar AS atau setara Rp1.200 triliun.
"Jadi sangat luas (potensi investasi) yaitu renewable energy ada 60 GW potensial clean energy, kira-kira hampir 80 miliar dolar AS," ujar Luhut setelah acara UEA-Indonesia Economic Business Forum 2023 di Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Dia menuturkan, Indonesia telah resmi menjalin kerja sama dengan Arab Saudi di bidang Pertanahan. Adapun, bentuk kerja sama yang dijalin soal perawatan mesin-mesin pesawat terbang yang dimiliki Indonesia.
"Jadi kalian semua, para investor di sini, bisa melihat potensi-potensi investasi di Indonesia ini," tuturnya.
Luhut menyampaikan, pihaknya akan membentuk Tim Satuan Tugas yang akan spesifik menangani potensi-potensi kerja sama dari Arab Saudi, sehingga Pemerintah bisa lebih fokus untuk menangani investasi dari Arab Saudi.
"Nanti tentu kita lihat dari teamwork, jadi kami bentuk task force-nya itu untuk mulai kerja minggu ini selama 10 hari, sesudah itu melaporkan ke kami, dan nanti kita akan bicarakan pada high level dan kemudian kita laporkan ke Presiden," ucapnya.
Dia menambahkan, saat ini Indonesia sudah punya hubungan baik dengan UEA yang berdampak positif dalam iklim investasi UEA ke Indonesia. Hal itu tidak terlepas dari hubungan yang dimiliki oleh Presiden Joko Widodo dengan Presiden UEA Syeikh Muhammad bin Zayed Al Nahyan.
"Tapi pada dasarnya kerja sama dengan pemerintah UEA karena hubungan Presiden Jokowi dengan Presiden Muhammad bin Zayed begitu bagus, dan mereka juga sangat expert dalam banyak hal, dan collaboration di kita," katanya.
Editor: Aditya Pratama