Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pramono Ungkap Ekonomi Jakarta Tumbuh Stabil, Inflasi Terkendali
Advertisement . Scroll to see content

Luhut Yakin Royalti Batu Bara Bakal Naik Berkat Aplikasi Simbara

Sabtu, 09 Maret 2024 - 05:30:00 WIB
Luhut Yakin Royalti Batu Bara Bakal Naik Berkat Aplikasi Simbara
Luhut yakin royalti batu bara RI naik (screenshot IG Luhut)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim bahwa royalti atau pendapatan negara melalui pajak akan naik puluhan persen. Hal ini berkat aplikasi Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara (Simbara) diterapkan. 

Simbara sendiri mulai diaplikasikan pemerintah sejak 2022 lalu. Keberadaan platform untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sektor minerba ini merupakan bagian dari transformasi digitalisasi di Tanah Air. 

“Saya beri contoh, penerima pajak royalti misalnya dari batu bara dengan menggunakan Simbara itu kita bisa naik berapa puluh persen penerimaan pajak kita, royalti kita yang dulu sulit,” ujar Luhut melalui video pendek yang diunggah di akun Instagramnya, dikutip Jumat (8/3/2024). 

Menurutnya, efisiensi bisa dilakukan dengan digitalisasi. Begitu pengusaha masuk dalam Simbara, maka otomatis akan membayar royalti atau pajak. 

Melalui Simbara, pemerintah juga mengantongi data setiap perusahaan pertambangan dan minerba di dalam negeri. Misalnya, jumlah produksi, kadar produksi, ekspor ke negara tujuan, hingga data lainnya. 

“Sekarang setiap orang yang punya tambang harus masuk dalam sistem Simbara ini,” tutur dia. 

“Begitu anda masuk di Simbara ini anda otomatis akan membayar royalti, membayar pajak, dan kemudian kita ketahui jumlah produksi mu, kadar mu, ekspor kemana, kapan, kapal apa, dan seterusnya,” katanya.

Luhut menyebut, tanpa disadari pemerintah terus berkutat dengan transformasi digital. Dia memandang, langkah ini membuahkan hasil baik. Selain Simbara, buah dari transformasi lain adalah e-katalog.

“Tapi ada hal yang kita lupa, banyak di luar lupa, pemerintah itu sedang melakukan transformasi yang menurut saya masif tanpa kita sadari,” ujar dia

“Seperti e-katalog, itu transformasi, efisiensi, pembangunan yang berkualitas, pertumbuhan yang berkualitas, spending yang berkualitas. Jadi bukan hanya sekadar supaya uang itu habis dibelanjakan, tapi juga harus sasaran jelas,” ucap Luhut.

Sementara itu, ia yakin pertumbuhan ekonomi bisa mencapai posisi 6 persen, bila digitalisasi dapat dioptimalkan di semua lini. 

“Saya masih optimis bahwa perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih besar, bahkan mencapai 6 persen. Syaratnya, jika digitalisasi terus dioptimalkan di semua lini,” ujar Luhut.

Hal itu, kata Luhut, jika seluruh hal sudah bisa terintegrasi secara maksimal, maka Indonesia akan mampu bernavigasi dengan baik di tengah-tengah badai besar krisis ekonomi dan politik global.

“Dengan demikian, tidak peraturan yang mengunci peraturan lain karena peraturan harus mendukung untuk mencapai tupoksi yang diberikan. Jika seluruh hal tersebut sudah bisa terintegrasi secara maksimal, maka saya yakin Indonesia akan terus mampu bernavigasi dengan baik di tengah-tengah badai besar krisis global,” paparnya.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut