Mahasiswa Bunuh Diri Gara-Gara Rugi Saham Rp10 Miliar, Robinhood Perkuat Edukasi
SAN FRANSISCO, iNews.id - Alexander Kearns bunuh diri karena merasa rugi besar saat bermain saham. Saldo akun investasi mahasiswa University of Nebraska itu ditemukan minus 730.165 dolar AS atau setara Rp10 miliar.
Kearns diketahui memakai platform sekuritas Robinhood yang gencar membidik para milenial terjun ke dunia saham. Perusahaan yang berbasis di Sillicon Valley itu menawarkan fee trading nol persen, baik jual maupun beli.
Cofounders & Co-CEO Robinhood, Vlad Tenev dan Baiju Shatt akan memperbaiki fitur di platformnya agar kasus bunuh diri yang menimpa pelanggan tak terulang lagi. Perusahaan akan memperkuat edukasi supaya pelanggan benar-benar mengetahui fitur yang dijalankan.
Mendiang Kearns diketahui menggunakan fitur option saham dan marjin yang membuatnya memperoleh pinjaman besar dan 'berjudi' agar harga saham turun.
"Kami mempertimbangkan untuk menambah kriteria (pengguna) dan edukasi bagi pelangga lewat otorisasi izin tiga lapis, sehingga pengguna benar-benar mengerti tentang option trading saham," kata Tenev dan Bhatt, dikutip dari Business Insider, Sabtu (20/6/2020).
Mereka berdua mengatakan, proses pengembangan fitur ini membutuhkan waktu. Selain itu, mereka merekrut orang-orang yang ahli dalam option saham sehingga bisa berperan memberikan edukasi kepada pengguna Robinhood.
Tenev dan Bhatt langsung mengunjungi keluarga Kearns sehari setelah mahasiswa berusia 20 tahun tersebut dinyatakan tewas bunuh diri. Robinhood juga berencana memberikan sumbangan kepada organisasi nirlaba, The American Foundation for Suicide Prevention.
Robinhood merupakan startup yang bergerak di bidang jasa keuangan, khususnya sekuritas. Valuasi perusahaan itu saat ini diperkirakan mencapai 8 miliar dolar AS setelah baru-baru ini memperoleh pendanaan 280 juta dolar AS dari Sequoia Capital.
Editor: Rahmat Fiansyah