Mantan Cleaning Service Sukses Jualan Ayam Bakar, Laku Ribuan Boks per Hari

JAKARTA, iNews.id - Kisah sukses kali ini datang dari seorang pria bernama Yogi. Pria kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, tersebut berhasil melalui berbagai rintangan dalam perjalanan hidupnya hingga akhirnya sukses menjadi seorang pengusaha ayam bakar.

Yogi mengatakan, awalnya dia hijrah bersama orang tuanya dari Sukabumi ke Jakarta pada saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Di Jakarta, dia dan keluarganya dipaksa untuk bekerja keras untuk bisa bertahan hidup.

Inalum Proyeksikan Konsumsi Almunium Bakal Melonjak 600 Persen, Ini Pemicunya

Yogi yang saat itu masih bersekolah harus turut membantu orang tuanya berdagang. Kondisi tersebut Yogi jalani hingga dia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Nah di sanalah kenapa saya sampai saat ini ingin berwirausaha karena memang saya dari kecil itu dipaksa untuk menjadi pengusaha, karena kan itu terpaksa ya apa boleh buat saya harus dari kecil seperti itu. Dari mulai jualan es, jualan permen di sekolah, bahkan saya keliling juga itulah mungkin mental saya saya rasa tidak gengsi lagi dengan umur segitu sudah mulai berjualan," ujar Yogi dikutip dari YouTube JagaLilin, Minggu (13/7/2023).

Mulai Usaha dari Dapur Rumah, Perempuan Ini Sukses Punya Pabrik Risoles

Setelah lulus sekolah, dia memutuskan untuk bekerja dan menabung untuk memulai usaha. Dia sempat bekerja sebagai penjaga toko, hingga cleaning service.

"Nah di sana saya berpikir, wah saya enggak bisa nih saya harus maju nih, enggak bisa gini terus ," katanya.

Pria Ini Sukses Budi Daya Melon Premium, Raup Omzet Jutaan Rupiah per Tahun

Dia memutuskan gaji dari hasil bekerja ditabung untuk membuka sebuah usaha. Karena kakanya seorang pengusaha es krim, dia minta untuk dibimbing dan diajarkan untuk memulai bisnis tersebut.

Usaha es krimnya sempat maju. Namun, dia kembali dihantam ujian. Saat dia sibuk menyiapkan acara pernikahannya, uang yang dijadikan modal untuk berjualan es krim dibawa kabur oleh karyawannya.

Alhasil usahanya bangkrut dan dia memutuskan untuk menjual seluruh aset dan menyisakan sebuah motor.

Tak menyerah, dia kemudian berjualan hijab bersama istrinya, namun usahanya tidak berkembang.

"Saya jualan saya ama istri saya ke daerah Ciledug yang Cipadu tuh beli-beli bahan-bahan kiloan kita potong berdua istilahnya kebetulan bisa atuh kita jual ikutin belajar-bajar segala macem, tapi ternyata enggak mencukupi sampai kontrakan satu bulan Rp400.000 itu saya enggak bisa bayar," tuturnya

Bahkan, aset sepeda motor satu-satunya yang dimiliki terpaksa harus dijual untuk modal usaha berikutnya. Dari situ dia mulai berjualan ayam bakar di sebuah kios kecil yang dia sewa dan diberi nama Ayam Bakar Abah Tea. Jualan ayam bakarnya pun dilalui dengan tidak mudah.

"Akhirnya saya jualan, saya pikir jualan tuh enak, karena lihat orang-orang itu wah jualan yang laris itu apa ya gitu kan saya survei ternyata ayam bakar tuh banyak penggemarnya ayam bakar, ayam goreng udah pasti banyak penggemarnya. Akhirnya saya buat ayam bakar ternyata enggak mudah jualan itu, satu hari kadang nggak ada yang beli sama sekali sampai satu tahun pertama modal itu habis," ucapnya.

Menghadapi kondisi tersebut, Yogi tidak habis ide, dia berkeliling melakukan promosi ke sekolah dan perusahaan-perusahaan dengan membagikan sample jualannya. Meskipun sempat mendapatkan benerapa penolakan, ternyata cara itu cukup efektif.

Berkat kegigihannya, usaha ayam bakarnya mulai dikenal dari mulut ke mulut. Saat ini bahkan kiosnya bisa menjual hingga 3.500 boks ayam bakar dalam sehari.

"Alhamdulillah ya untuk omzet kita dalam satu hari itu rata-rata maksimal itu kita bisa menjual 3.500 boks dalam sehari, kalau satu bulan itu ya alhamdulillah lah," katanya.

Editor: Aditya Pratama