Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Tak Punya Mekanisme Terima Pengungsi Gaza melalui Penerbangan Carter
Advertisement . Scroll to see content

Mantap! Sudah Ada 133.225 Kendaraan Listrik Wara-wiri di RI

Kamis, 02 Mei 2024 - 05:15:00 WIB
Mantap! Sudah Ada 133.225 Kendaraan Listrik Wara-wiri di RI
ilustrasi kendaraan listrik di Indonesia (ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah total kendaran listrik berbasis baterai (KLBB) di Indonesia sudah mencapai 133.225 unit. Angka ini berdasarkan SRUT (Sertifikat Registrasi Uji Tipe) yang sudah terbit. 

"Hingga 3 April 2024, jumlah KBLBB berdasarkan jumlah SRUT yang terbit yaitu 133.225 unit. Kami bertanggung jawab dalam memastikan kendaraan bermotor yang dioperasikan wajib memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan sehingga aman dan berkeselamatan," ujar dia dalam keterangan resminya dikutip (2/5/2024).

Busi menyampaikan, pengembangan ekosistem kendaraan listrik butuh kolaborasi antarpemangku kepentingan. Pemerintah telah menerbitkan berbagai regulasi dan kebijakan insentif guna mendukung percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan. 

Dukungan Kementerian Perhubungan, yakni melalui pemberian kebijakan insentif fiskal untuk tarif uji tipe dan tarif sertifikat uji tipe, baik untuk KBLBB baru maupun kendaraan hasil konversi.

Menurutnya, sektor transportasi merupakan bagian dari sektor energi yang fokus pada penerapan konservasi energi serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan dalam pengendalian emisi. Manfaat dari peralihan menuju kendaraan listrik ini adalah penurunan emisi serta penghematan energi dan biaya energi.

"Masa depan tanpa emisi dapat diwujudkan salah satunya melalui implementasi kendaraan listrik yang merupakan peluang besar untuk transisi energi bersih dan ramah lingkungan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, diproyeksikan pada tahun 2030 jumlah kebutuhan energi pada sektor transportasi mengalami penghematan sebesar 0,4 juta TOE atau terjadi penghematan biaya energi sebesar Rp 4,2 Triliun. Ini terjadi dengan estimasi penurunan emisi sebesar 358 Juta ton CO2.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut