Mark Zuckerberg Sumbang Rp200 Miliar untuk Biayai Riset Covid-19 di California

JAKARTA, iNews.id - CEO & Founder Facebook, Mark Zuckerberg kembali berdonasi untuk penanganan wabah Covid-19 di AS. Nilai donasi mencapai 13,6 juta dolar AS atau sekitar Rp200 miliar.

Dikutip dari Forbes, Rabu (30/4/2020), sumbangan itu diberikan lewat yayasan Chan Zuckerberg Initiative (CZI). Donasi itu untuk membiayai penelitian selama sembilan untuk memahami virus corona di Teluk San Fransisco (Bay Are), California, AS.

Baca Juga

GOTO Luncurkan Bursa Kerja Mitra Gojek untuk Lulusan D3 dan S1

Penelitian itu dilakukan UC San Fransisco, Stanford University, serta Chan Zuckerberg Biohub. Lembaga terakhir berafiliasi dengan CZI yang fokus untuk mencegah, menyembuhkan, dan mengendalikan segala penyakit di dunia.

Cofounder CZI, Priscilla Chan mengatakan, riset tersebut sangat penting mengingat pemerintah AS berencana kembali membuka ekonomi AS yang babak belur dihajar virus corona.

"Untuk membuka kembali kegiatan masyarakat di Bay Area dan memastikan pekerja kesehatan aman, kita harus memahami epidemiologi penyakit ini," kata istri Mark Zuckerberg yang juga seorang dokter itu.

Penelitian, kata Chan, akan menjawab pertanyaan seperti seberapa besar masyarakat di kawasan tersebut yang saat ini terinfeksi Covid-19, seberapa cepat penyebaran fenomena penyakit Covid-19 tanpa gejala, dan bagaimana supaya kita bisa mengurangi risiko penyakit tersebut di masa depan.

"Tidak ada jalan pintas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, butuh pengujian, pengujian kembali, dan survei kesehatan publik yang kuat ini akan fokus di California," kata Chan.

Mark Zuckerberg sejauh ini telah menggelontorkan dana 56 juta dolar AS untuk melawan pandemi corona. Sumbangan terbesarnya diberikan senilai 25 juta dolar AS kepada Bill Gates yang tengah mengembangkan vaksin virus corona.

Zuckerberg dan istrinya selama ini sangat aktif mengikuti isu Covid-19. Beberapa kali, pasangan tersebut melakukan wawancara terhadap para ahli kesehatan via Facebook Live, termasuk Dr. Anthony Fauci.

Editor: Rahmat Fiansyah