Ma'ruf Amin Ingin Bank Syariah Indonesia Gaet Milenial Muslim

JAKARTA, iNews.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) lahir dari merger tiga bank BUMN syariah. Bank syariah terbesar di Indonesia diharapkan dapat menjadi alternatif perbankan bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim.

"Berkembangnya kelas menengah dan generasi milenial Muslim juga meningkatkan kebutuhan akan produk layanan syariah, termasuk jasa keuangan syariah. Peluang ini harus ditangkap dan dimanfaatkan dengan baik oleh BSI," kata Wakil Presiden, Ma'ruf Amin dalam Rakernas BSI 2021 secara virtual, Kamis (25/2/2021).

Baca Juga

Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun 2,2 Persen Selama Arus Mudik Nataru 2025/2026

Menurut Wapres, peran BSI ke depan akan semakin vital bagi masyarakat. Dia ingin program layanan keuangan syariah BSI semakin berkembang, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Sinergi dengan layanan keuangan mikro syariah juga diperlukan seperti Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Bank Wakaf Mikro (BWM), koperasi syariah, dan lain-lain.

Dengan begitu, kata dia, makin banyak pelaku usaha, terutama UMKM yang memanfaatkan layanan keuangan syariah.

"BSI harus dapat menjadikan nasabah mikro dan kecil naik kelas. Kita tidak cukup berpuas diri dengan melayani segmen mikro dan kecil, tetapi kita harus dapat membuatnya naik kelas menjadi usaha yang lebih produktif agar usaha mikro tidak mengalami stunting," ucapnya.

Wapres menilai, Indonesia merupakan pasar yang potensial bagi produsen produk-produk halal. Ada kecenderungan di tengah masyarakat saat ini untuk mengutamakan produk halal.

"Meningkatnya halal awareness belakangan ini menumbuhkan industri halal lainnya, di antaranya halal food, halal fashion, halal healthcare, halal travel dan sebagainya. Semua itu peluang yang harus ditangkap oleh BSI," ucapnya.

Kendati demikian, Wapres juga meminta BSI tetap inklusif dan universal sesuai ajaran Islam. Bank syariah ini diharapkan bisa merangkul seluruh masyarakat Indonesia dengan menawarkan produk jasa keuangan yang rasional dan kompetitif.

Editor: Rahmat Fiansyah