Mau Cuan dari Saham, Ikuti Strategi Investasi Saham Ini
JAKARTA, iNews.id - Mau cuan dari saham menjadi keinginan dari setiap investor. Namun diperlukan strategi investasi saham yang tepat jika mau cuan dari saham.
Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang berpotensi menghasilkan cuan. Namun sebelum terjun ke investasi saham, Anda perlu memiliki pengetahuan awal mengenai kapan harus membeli dan kapan harus menjual saham.
Di artikel kali ini, kita akan mengupas mengenai strategi investasi saham, terutama mengenai kapan saat yang tepat untuk membeli dan menjual saham. Hal itu, termasuk strategi penting mitigasi risiko kerugian dalam investasi saham.
Strategi investasi saham biasanya dipilih dan diterapkan sesuai dengan profil risiko, gaya investasi, dan keyakinan Anda.
Setiap investor biasanya memiliki strategi dan gaya investasinya masing-masing, dan berinvestasi juga tidak ada strategi yang benar atau salah, dalam berinvestasi semuanya harus Anda jalani dan tekuni sesuai keinginan, perhitungan, dan keyakinan Anda asal nyaman dalam menjalaninya.
Nah berikut cara mau cuan dari saham, ikuti strategi investasi saham ini, yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Memilih waktu yang tepat
Strategi investasi saham ini, membutuhkan kejelian dalam memilih waktu yang tepat dalam membeli dan menjual saham. Ada beberapa strategi yang harus dilakukan investor, sebelum memutuskan membeli atau menjual saham.
Terkait waktu yang tepat untuk membeli saham, sebenarnya bisa dilihat dari dua faktor, yakni analisis fundamental dan teknikal.
Analisis fundamental mengacu pada pendekatan pada kinerja perusahaan yang menerbitkan saham, juga kondisi ekonomi dan politik yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan yang sahamnya ingin Anda beli.
Untuk kinerja perusahaan, salah satu patokan yang dapat dilakukan adalah dengan mempelajari laporan keuangan perusahaan yang sahamnya menarik minat Anda.
Sedangkan waktu yang tepat untuk menjual saham tentunya ketika harga sedang naik. Tindakan itu dikenal dengan istilah profit taking.
Namun ada kalanya keputusan menjual saham dilakukan saat harga sedang turun. Tindakan itu dikenal dengan istilah cut loss.
Untuk melakukan cut loss, investor dianjurkan memperhitungkan situasi dan kondisi, dan tidak hanya mengikuti saran trader. Waktu untuk melaksanakan cut loss pun berbeda-beda, tergantung dari posisi Anda apakah sebagai trader atau investor.
2. Growth Investing:
Jika Anda ingin memiliki peluang keuntungan yang menjamin masa depan, maka growth investing dapat menjadi strategi investasi saham yang cocok bagi Anda. Pasalnya, growth investing ini memiliki fokus pada investasi Growth Stock atau saham yang diyakini memiliki potensi keuntungan dan pertumbuhan pendapatan di masa yang akan datang.
3. Value Investing:
Strategi investasi saham value investing berbasis valuasi saham. Strategi ini nantinya akan membantu para investor mencari harga saham yang lebih rendah saat perdagangan jika dibandingkan dengan fundamental yang tertera pada laporan keuangan emiten tersebut.
Investor bisa membeli saham jika saham dari emiten yag dipilih berada jauh di bawah harga wajarnya. Seperti diketahui, saham blue chip banyak di cari para investor karena memiliki valuasi yang sudah tidak murah lagi dengan fundamental yang menjajikan. Hal itu nyatanya membuat investor mengincar saham-saham blue chip di lapis kedua atau ketiga.
Risiko value investing di saham lapis kedua atau ketiga cenderung lebih tinggi karena sulit memprediksi kinerjanya di masa depan, dibandingkan dengan saham lapis pertama atau blue chip.
4. Income Investing:
Strategi investasi saham yang berbasis pada income investing, sangat cocok bagi investor yang tak ingin berspekulasi dan memiliki orientasi investasi jangka panjang.
Jika strategi ini yang Anda pilih, maka Anda akan mencari income dari dividen yang dibagikan secara rutin. Untuk itu, penting bagi seorang income investor untuk mencari emiten yang rajin membagikan dividen dengan dividend payout ratio cukup tinggi.
Editor: Jeanny Aipassa