Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hary Tanoesoedibjo dan Keluarga Rayakan Natal Bersama MNC Group, Beri Sumbangan untuk Korban Bencana Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

Media Nusantara Citra (MNCN) Bukukan Laba Bersih Rp2,577 Triliun di 2021

Kamis, 14 April 2022 - 07:49:00 WIB
Media Nusantara Citra (MNCN) Bukukan Laba Bersih Rp2,577 Triliun di 2021
Gedung MNC. (Foto: MNCN)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) membukukan laba bersih sebesar Rp2,577 triliun di 2021, tumbuh signifikan sebesar 38 persen dari Rp1,871 triliun pada 2020. Margin laba bersih MNCN meningkat menjadi 27 persen pada 2021 dari 24 persen di 2020. 

Pada kuartal IV 2021, laba bersih perseroan juga menunjukkan hasil yang luar biasa, yang meningkat signifikan sebesar 82 persen menjadi Rp766,3 miliar dibandingkan Rp422 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Margin laba bersih MNCN mencapai 30 persen pada kuartal IV 2021 dari 21 persen pada 2020.

Laba kotor MNCN juga meningkat sebesar 15 persen dari Rp4,906 triliun di 2020 menjadi Rp5,630 triliun di 2021, yang mewakili margin laba kotor sebesar 59 persen (YoY).  Pada kuartal IV 2021, laba kotor yang dibukukan perseroan sebesar Rp1,586 triliun, tumbuh 26 persen dari Rp1,255 triliun pada kuartal IV 2020, yang mewakili 62 persen margin laba kotor (YoY).

MNCN mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp9,622 triliun pada tahun buku 2021, naik sebesar 21 persen dari Rp7,956 triliun pada 2020. Sementara pada kuartal IV 2021, pertumbuhan pendapatan mencapai 28 persen menjadi Rp2,549 triliun dibandingkan Rp1,994 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Untuk pendapatan iklan, MNCN membukukan pencapaian yang luar biasa, yakni sebesar Rp9,192 triliun pada 2021, naik 23 persen dari Rp7,488 triliun miliar di 2020. Selanjutnya, pada kuartal IV 2021, pendapatan iklan perseroan meningkat 25 persen menjadi Rp2,448 triliun dari Rp1,964 triliun pada kuartal IV 2020. 

"Peningkatan yang signifikan dalam pendapatan iklan sebagian besar didorong oleh pertumbuhan pendapatan digital Perseroan, yang bertumbuh sebesar 106 persen menjadi Rp2,007 triliun pada tahun 2021 dibandingkan Rp973,2 miliar di 2020," kata Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, dalam keterangan, Kamis (14/4/2022). 

Pada kuartal IV 2022, lanjutnya, pendapatan digital MNCN mencatatkan pertumbuhan sebesar 95 persen menjadi Rp580 miliar dari Rp297,3 miliar pada kuartal IV 2020. Hal ini terutama didorong oleh kinerja luar biasa dari platform superapp andalan Perseroan, RCTI+, serta jangkauan yang luar biasa dari media sosial MNCN, dan 7 portal online. 

Selain itu, pendapatan non-digital yang meningkat sebesar 10 persen (YoY) dari Rp6,515 triliun pada 2020 menjadi Rp7,185 triliun pada 2021. Pada kuartal IV 2021, pendapatan non-digital perseroan meningkat sebesar 12 persen menjadi Rp1,868 triliun, dibandingkan Rp1,667 triliun pada periode sama tahun lalu. 

Pencapaian ini, sejalan dengan hasil pangsa pemirsa yang luar biasa dan konsisten dari 4 FTA milik MCN di sepanjang tahun, dengan berhasil mendominasi pangsa pemirsa Prime-Time sebesar 52,2 persen. Selain itu, perseroan juga menayangkan dan menyiarkan EURO 2020 (ditayangkan pada tahun 2021), yang memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan bagi MNCN. 

Di industri, pemulihan belanja iklan dirasakan secara keseluruhan oleh semua jenis media, khususnya untuk media FTA pada 2021 dan MNCN memanfaatkan catatan positif ini dengan berhasil mengungguli pesaingnya dengan mendominasi pangsa pasar belanja iklan FTA di 2021 sebesar 48,5 persen. 

Selain itu, peningkatan pendapatan iklan juga berasal dari produksi in-house Perseroan yang terus berlanjut dengan mencapai hampir 100 persen dari konten lokal yang memungkinkan Perseroan untuk menempatkan iklan di dalam kontennya.

"Bisnis FTA MNCN terus memperkokoh posisinya sebagai pemain nomor 1 di Indonesia, dengan dominasi pasar baik dalam hal pangsa pemirsa, rating, dan belanja iklan di TV FTA selama bertahun-tahun, berhasil mengarahkan bisnis menuju rekor nasional baru dalam hal pangsa pemirsa untuk beberapa judul konten terbaiknya, terlepas dari tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi," ujar Hary Tanoesoedibjo.

Dia menjelaskan, kinerja positif itu merupakan bagian dari langkah strategis untuk memisahkan bisnis FTA tradisional dan live studio menjadi satu vertikal bisnis, dan untuk mengkonsolidasikan dan memfokuskan semua konten dan inisiatif digital ke dalam vertikal bisnis kedua. 

Langkah strategis tersebut, membentuk landasan digital yang kokoh bagi Perseroan untuk memanfaatkan berbagai segmentasi yang berbeda dan didukung dengan keahlian dan inovasi berbasis data. 

"Hal ini agar kami dapat tetap menjadi yang terdepan dalam melayani kebutuhan perilaku konsumen yang terus berubah, dan kebutuhan pengiklan untuk memasarkan produk mereka kepada konsumen di berbagai platform, melalui beberapa layanan secara otomatis (automation dan AI) dan cara yang disesuaikan (menggunakan data dan analitik untuk mendorong penggunaan melalui personalisasi dan rekomendasi), yang sebagai imbalannya akan semakin memperkuat nilai pemegang saham kami," tutur Hary Tanoesoedibjo.

Dia mengungkapkan, perseroan senantiasa mendorong pertumbuhan pengguna dengan meningkatkan konten-konten lokal eksklusif, serta menambahkan pilar konten baru seperti Musik dan Game ke dalam RCTI+ untuk membantu retensi pengguna harian. Selain itu juga berfokus pada inovasi berkelanjutan seperti pencarian konten yang lebih baik, personalisasi dan berbagai peningkatan teknologi yang memanfaatkan AI pada platform digital yang dimilikinya. 

Salah satu langkah strategis yang telah diambil oleh MNCN di kuartal IV  2021, adalah menarik kembali 4 hak tonton linier FTA dari platform layanan streaming atau OTT pihak ketiga, yang mencerminkan langkah besar untuk mendorong tingkat pertumbuhan platform yang dimilikinya sehingga kini hanya tersedia secara eksklusif di RCTI+ dan Vision+.

Pendapatan konten perseroan mengalami peningkatan sebesar 13 persen menjadi Rp1,476 triliun pada 2021 dari Rp1,301 triliun pada 2020. Di kuartal IV 2021, pendapatan konten meningkat signifikan sebesar 83 persen menjadi Rp382,4 miliar dibandingkan Rp209,5 miliar pada kuartal IV 2020. 

Sementara itu, pendapatan konten bersih dari pihak ketiga (ditampilkan sebagai pendapatan konten setelah eliminasi) mencapai Rp333,6 miliar pada 2021, yang merupakan pendapatan MNCN dari melisensikan kontennya ke berbagai platform distribusi pihak ketiga. Beban langsung MNCN tercatat sebesar Rp3,690 triliun pada 2021, meningkat sebesar 31 persen dibandingkan Rp2,821 triliun pada periode sama tahun lalu. 

"Kenaikan beban langsung yang cukup signifikan tersebut disebabkan oleh peningkatan volume produksi akibat rendahnya jumlah jam konten yang diproduksi pada tahun sebelumnya akibat pembatasan sosial yang diterapkan oleh pemerintah," ungkap Hary Tanoesoedibjo. 

Peningkatan beban langsung juga berasal dari biaya produksi dan penyiaran EURO 2020 (ditayangkan pada tahun 2021). Selain itu, MNCN sengaja meningkatkan anggaran produksi untuk setiap kontennya dengan tujuan untuk memperkaya kualitas konten, yang pada akhirnya tercermin dalam kinerja yang luar biasa dalam pangsa pemirsanya pada 2021.

Sementara beban umum dan administrasi MNCN pada FY-2021 mengalami sedikit peningkatan sebesar 3 persen menjadi Rp1,858 triliun pada 2021 dari Rp1,807 triliun pada 2020. Pada kuartal IV 2022, beban umum dan administrasi mengalami penurunan sebesar 4 persen menjadi Rp568,1 miliar dari Rp591 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

"Peningkatan dalam biaya G&A tersebut merupakan bagian dari komitmen kami untuk memperbesar operasi lini digital kami, yang terdiri dari usaha baru perseroan untuk memasuki lini bisnis game, dan penambahan 4 portal online yang baru," kata Hary Tanoesoedibjo. 

EBITDA MNCN naik sebesar 22 persen YoY menjadi Rp4,075 triliun pada 2021 dibandingkan Rp3,327 triliun pada 2020, di mana margin EBITDA sebesar 42 persen. Pada kuartal IV 2021, perseroan mencatatkan pertumbuhan EBITDA sebesar 50 persen menjadi Rp1,105 triliun dibandingkan Rp736 miliar pada periode sama tahun lalu, dengan marjin EBITDA sebesar 43 persen. 

Pertumbuhan EBITDA yang kuat dan berkelanjutan terutama disebabkan oleh pencapaian dominan Perseroan baik dalam rating maupun pangsa pemirsa dalam berbagai genre programming hingga saat ini.

MNCN melanjutkan pencapaian pangsa pemirsanya yang menguat dengan rata-rata 52,2 persen di slot Prime-Time dan 44,8 persen di slot All-Time pada 2021, yang merupakan peningkatan masing-masing sebesar 14,7 persen dan 8,8 persen dibandingkan pada 2020. 

Perseroan memimpin kinerja industri secara signifikan sepanjang tahun dengan kinerja programming yang gigih dalam berbagai genre dalam industri Media FTA Indonesia yang didukung kuat oleh produksi konten in-house, yang diproduksi oleh PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) dan berbagai line-up special program seperti Indonesian Idol, X Factor Indonesia, dan Master Chef Indonesia.

MNCN mengokohkan posisi dominannya untuk menjadi TV FTA #1 di Indonesia melalui kinerjanya yang mengesankan, sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk menghadirkan program-program terbaik dengan terus meningkatkan kemampuan produksi in-house dan line-up special program kami.

Dalam hal programming, perseroan berhasil menempatkan 20 programnya sebagai 20 program terbaik pada 2021, yang dapat terlihat dari dominasinya menempati posisi tertinggi di industri dalam 7 genre pemrograman utama, baik program reguler maupun special program, yaitu drama, pencarian bakat, animasi, infotainment, blocking program, berita, dan acara awarding. 

Selain itu, program-program berperingkat tertinggi ini adalah konten yang sebagian besar diproduksi oleh produksi in-house MNCN, yang memungkinkan Perseroan untuk lebih memaksimalkan monetisasi iklan melalui iklan non-reguler/kreatif.

Sejalan dengan membaiknya pasar periklanan di Indonesia dan kinerja luar biasa dari program MNCN di televisi FTA-nya, MNCN sekali lagi memimpin pangsa pasar iklan FTA di 2021, dengan mencapai 48,5 persen pangsa pasar belanja iklan di Indonesia dibandingkan dengan 38 persen di 2020. 

Selanjutnya, slot Prime-Time masih memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan perseroan, yang tetap menjadi alasan terbesar mengapa MNCN selalu menonjolkan dan menyusun sebagian besar program berkualitasnya selama periode 4-5 jam tersebut di setiap harinya, yang berkontribusi hingga 56 persen dari pendapatan MNCN di 2021.

Sementara itu, program reguler masih tetap menjadi yang terdepan berdasarkan jenis program dengan mengumpulkan lebih dari 80 persen pada 2021, terutama program drama in-house yang diproduksi oleh MSIN.

Pada jenis periklanan, karena MNCN memproduksi hampir 100 persen dari program lokalnya, hal ini memungkinkan Perseroan untuk terus menempatkan iklan di dalam program dalam bentuk built in, iklan virtual, squeeze frame, dll. Oleh karena itu, non-reguler/kreatif iklan telah memberikan kontribusi hampir seperempat dari pendapatan non-digital perseroan.

Untuk kinerja bisnis MNCN terkait konten dan hiburan digital, data lebih detail tersedia melalui link di bawah ini sebagai bagian dari update bisnis MNC Digital/MSIN: https://drive.google.com/file/d/11B_i7x0U4VxcbBLg03fXCuQu6WDFTsuu/view?usp=sharing

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut