Menangkan Pertamina di Blok Rokan, ESDM: Bukan karena Tekanan Publik
JAKARTA, iNews.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut keputusan pemerintah lebih memilih PT Pertamina (Persero) ketimbang PT Chevron Pacific Indonesia didasarkan murni karena pertimbangan ekonomi dan bisnis.
“Parameter yang digunakan adalah ekonomi dan bisnis dalam kerangka kepentingan nasional, bukan parameter politik tekanan publik, dan lain-lain. Yang dipilih adalah proposal yang paling memberi nilai lebih dan keuntungan maksimal bagi negara,” kata Staf Khusus Menteri ESDM, Hadi M. Djuraid dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Rabu (1/8/2018).
Dia mengatakan, pemerintah telah memberikan kesempatan yang sama kepada Pertamina dan Chevron selaku kontraktor existing untuk mengajukan proposal pengelolaan Blok Rokan yang kontraknya habis pada 2021. Penilaian dilakukan Tim 22 WK yang dibentuk Menteri ESDM Ignasius Jonan yang bertugas mengevaluasi blok-blok migas yang telah habis masa kontrak, termasuk evaluasi Blok Rokan.
Hadi mengatakan, ada tiga indikator yang menjadi penilaian yaitu bonus tanda tangan (signature bonus), komitmen kerja pasti, dan diskresi untuk besaran split antara pemerintah dan kontraktor.
“Pertamina diputuskan sebagai pengelola Blok Rokan karena proposal yang lebih baik: signature bonus 784 juta dollar AS (Rp11,3 triliun), komitmen kerja pasti 500 juta dollar AS (Rp7,2 triliun), dan diskresi 8 persen,” ujar Hadi.