Menantu Stephen Riady Jadi Pemegang Saham Matahari

JAKARTA, iNews.id - Greater Universal kini tercatat sebagai pemegang saham minoritas PT Matahari Department Store Tbk. Perusahaan itu merupakan anak usaha Auric Capital yang dipimpin oleh Andy Adhiwana.

Andy merupakan menantu dari Stephen Riady, yang tak lain putra dari Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady. Di Matahari, Greater Universal memiliki saham di atas 5 persen lewat penyertaan modal.

Baca Juga

Geo Dipa Proyeksikan Pendapatan Rp1,07 Triliun Sepanjang 2025

Keberadaan Greater Universal di Matahari akan diwakili oleh Monish Mansukhani yang saat ini menjabat sebagai Deputy CEO Auric Capital. Dia akan menjabat sebagai Komisaris Matahari.

"Kami sangat gembira menyambut Bapak Monish Mansukhani, dan juga Auric Capital sebagai pemegang saham," kata Presiden Komisaris Independen Matahari, John Bellis, Senin (8/6/2020).

Menurut Bellis, Auric Capital memiliki reputasi kuat sebagai investor jangka panjang yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Auric Capital selama ini berpengalaman sebagai investor di sektor konsumer, sehingga diharapkan bisa memberikan analisis yang kritikal dan masukan strategis untuk meningkatkan kinerja perusahaan ritel pakaian itu.

"Investasi ini merupakan investasi Auric Capital perdana di Indonesia dan kami gembira bahwa mereka telah mempercayai kekuatan merek, inisiatif, dan tim manajemen Matahari," ujarnya.

Masuknya Auric Capital ke Matahari disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Matahari. Dalam rapat itu, perseroan juga mengangkat Terry O'Connor sebagai CEO sekaligus Wakil Presiden Direktur Matahari.

O'Connor sebelumnya menjabat sebagai Regional CEO Courts Asia. Dia memiliki pengalaman di sektor ritel selama 26 tahun dan kerap memimpin transformasi strategis untuk mendongkrak penjualan lewat omni-channel dan ekspansi geografis.

Selain Mansukhani dan O'Connor, emiten dengan kode LPPF itu juga merombak jajaran komisaris dan direksi. Beberapa nama yang masuk yaitu Adrian Suherman sebagai komisaris dan Niraj Jain serta Irwin Abuthan sebagai direktur.

Editor: Rahmat Fiansyah