Mendag Optimistis Ekspor Produk Olahan Industri Bakal Geser Olahan Tambang 

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi optimistis produk olahan industri bakal mendominasi dan menjadi urutan teratas ekspor Indonesia. Dia yakin produk ini akan menggantikan produk hasil olahan tambang serta minyak dan gas yang saat ini mendominasi.

"Saya yakin ekspor produk-produk olahan industri akan lebih kuat di masa mendatang, jika Indonesia disiplin hilirisasi," ujar Lutfi dalam acara Mandiri Investment Forum 2022 secara daring, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga

IHK China Naik 0,2 Persen pada Oktober 2025, Deflasi Harga Produsen Mereda

Lutfi menambahkan, besaran ekspor dari hasil olahan industri saat ini mencapai 76,49 persen. Angka ini diyakini akan lebih tinggi di masa mendatang. 

"Produk olahan akan lebih besar di masa mendatang karena dari sisi pertambangan dan migas akan semakin berkurang proporsinya," kata dia.

Baca Juga

Erick Thohir Pastikan MotoGP Mandalika Dilaksanakan Selama 10 Tahun

Adapun produk-produk yang menopang ekspor sektor olahan industri adalah otomotif, besi baja, dan elektronika. Untuk diketahui, besi baja Indonesia telah tembus pasar Tiongkok. 

Baca Juga

Viral Terima Telepon saat Jokowi Pidato, Luhut: Sudah Izin Presiden

Artinya, Indonesia mampu memperluas jangkauan ekspor besi baja ke negeri lainnya, bahkan seharusnya bisa tembus negara-negara di Afrika.

Dia melanjutkan, produk olahan industri yang jadi primadona negara ekspor, yakni Tiongkok adalah Crude Palm Oil (CPO). Sementara untuk ekspor elektronik, Lutfi meyakini proses pengiriman ekspor bisa menjangkau ke negeri seberang selain Singapura.

Baca Juga

Luhut Sebut Butuh Rp123 Triliun untuk Pensiunkan PLTU

"18,3 persen ekspor elektronik Indonesia masuk ke Singapura, itu hanya sebagai negara transit dan akan diekspor kembali ke negara lain," ucap Lutfi.

Editor: Aditya Pratama