Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daftar Harga Pangan 5 November: Beras hingga Minyak Goreng Naik, Bawang Turun
Advertisement . Scroll to see content

Mendag Zulhas Sebut Februari-Maret 2023 Tidak Impor Baras, Ini Alasannya

Selasa, 27 Desember 2022 - 12:05:00 WIB
Mendag Zulhas Sebut Februari-Maret 2023 Tidak Impor Baras, Ini Alasannya
Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, Februari-Maret 2023 tidak impor baras karena mau panen. Foto: Antara
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id -  Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) menegaskan, impor beras akhir tahun ini tidak akan berlanjut hingga panen raya pada Februari hingga Maret 2023. Impor beras sebanyak 500.000 ton akan tiba maksimal Januari 2023.

"Impor 200.000 ton dan 300.000 ton itu sampai Januari (2023). Impor 200.000 ton Desember (2022) tapi baru masuk 70.000 ton. Akan masuk lagi Januari (2023). Saya bilang sampai Januari. Februari, Maret jangan impor lagi karena mau panen," kata dia dalam webinar Polemik Impor Beras di Akhir Tahun secara daring di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (27/12/2022). 

Dia mengatakan, sangat menentang keras impor beras. Sebagai anak keluarga petani, dia mengaku telah dua kali menolak rencana impor dalam dua rapat terbatas (ratas) kabinet. Itu karena didasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyebut adanya surplus beras hingga 7 juta ton. Data tersebut disebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Namun di sisi lain, Perum Bulog menyatakan stok cadangan beras mereka hanya tersisa 500.000 ton dari stok ideal 1,2 juta ton. Pada saat bersamaan, harga beras di pasaran juga terus meningkat, bahkan kenaikakannya nyaris Rp1.000 per kilogram (kg).

"Beras itu naik 100 perak saja pengaruhnya inflasi tinggi sekali, apalagi naik Rp1.000. Bahkan dari Rp1.000 itu Pak Harto jatuh. Jadi kalau beras itu menyangkut hajat hidup orang banyak, sangat strategis," ujar Mendag.

Presiden Jokowi pun memerintahkan Bulog untuk segera menyerap pasokan beras di lapangan bersama Mendag dan Mentan. Meski aturannya berhasil diubah karena Bulog kini bisa membeli dengan harga maksimal alih-alih harga minimal seperti sebelumnya, pemerintah tidak menemukan pasokan beras untuk dibeli.

"Kita carilah beras, beli Rp10.000 per kg, tidak ada juga. Itu sudah minggu kedua. Mau beli gabah Rp6.000 per kg juga tidak ada karena belum panen, mana ada gabah? (Harga) beras masih naik terus karena orang tahu stok Bulog sedikit, confidence (kepercayaan) pasar terganggu," ujar Mendag.

Di tengah kondisi harga beras semakin tinggi dan pasokan yang tidak kunjung ada, akhirnya Presiden Jokowi memutuskan impor beras.

"Akhirnya satu bulan mencari beras tidak ada, Bulog harus operasi pasar, tinggal 300.000 stoknya. Akhirnya diputuskan kepada Mendag, impor 200.000 ton dan 300.000 ton beras sampai Januari 2023," ucap dia.

Mendag Zulhas menuturkan telah meminta Bulog untuk menghabiskan pasokan mereka untuk operasi pasar. Itu dilakukan guna menekan kenaikan harga beras yang hingga saat ini masih cenderung naik. Permintaan itu disampaikan lantaran pasokan beras impor akan segera datang.

"Kita minta Bulog agar berasnya dihabiskan saja untuk operasi pasar agar bisa menekan harga yang sekarang terus masih naik. Masih cenderung naik, belum turun-turun harga beras. Saya minta dihabiskan. Toh nanti Februari kan beli. Bulog masih takut-takut karena enggak ada pengalaman kayak kita. Kalau kita kan sudah biasa pertarungan lapangan, jadi biasa," tuturnya.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut