Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : So Sweet! El Rumi Lamar Syifa Hadju di Swiss
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Barry Callebout, Pemasok Bahan Baku Cokelat untuk Silverqueen hingga Delfi

Jumat, 16 September 2022 - 18:59:00 WIB
Mengenal Barry Callebout, Pemasok Bahan Baku Cokelat untuk Silverqueen hingga Delfi
Managing Director Barry Callebout di Indonesia, Ciptadi Sukono. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

BANDUNG, iNews.id - Merek cokelat kenamaan seperti Silverqueen, Delfi, dan Van Houten, sangat dikenal dan digemari masyarakat Indonesia. Siapa sangka, merek cokelat terkenal itu mendapat pasokan bahan baku cokelat dari Barry Callebout yang berada di Bandung, Jawa Barat. 

MNC Portal Indonesia berkesempatan mengunjungi dua pabrik Barry Callebout yang ada di Bandung dan satu pabrik lain yang dikelola bersama produsen coklat jadi Garuda Food, pada Kamis (15/9/2022). 

Managing Director Barry Callebout di Indonesia, Ciptadi Sukono mengatakan, Barry Callebaut yang menguasai 40 persen pangsa pasar bahan dasar cokelat di dalam negeri merupakan perusahaan yang berbasis di Swiss

Itu sebabnya, produksi bahan baku cokelat dari pabrik Barry Callebout di Indonesia tak hanya memasok kebutuhan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke 37 negara. Tercatat ada 300 merek cokelat di dunia yang menggunakan bahan baku dari Barry Callebout. 

"Kami optimis dapat menjadi pemimpin pasar sebagai produsen produk kakao dan cokelat berkualitas tinggi terkemuka di dunia," kata Ciptadi, di Bandung, Kamis (15/9/2022). 

Dia menjelaskan, optimisme itu tidak lepas dari kondisi industri yang diyakini akan semakin membaik pasca pandemi. Permintaan pelangga akan semakin membaik seiring dengan melandainya kasus Covid-19.

“Kami yakin pasar kakao dan cokelat di Indonesia akan terus tumbuh. Permintaan pelanggan akan produk kakao dan cokelat kami berangsur-angsur kembali ke masa sebelum pandemi, dan optimisme konsumen yang meningkat terhadap ekonomi menjadi pertanda baik bagi produsen makanan seperti kami,” ujar Ciptadi. 

Di dalam negeri, konsumsi cokelat tahunan di Indonesia saat ini hanya sekitar 0,3 kilogram per kapita. Jumlah konsumsi ini masih kalah dibanding negara Autralia (5,1 kg), Singapura (11 kg) dan Malaysia (0,5 kg). 

"Ini menjadi tantangan tersendiri, sebab Indonesia masih dikenal sebagai produsen biji kakao terbesar, terutama di wilayah Sulawesi dan Sumatera. “Tantangannya ada pada menciptakan segmen pasar. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami tentu saja,” ungkap Ciptadi

Dia menjelaskan, pasar cokelat di Indonesia masih mempunyai banyak potensi. Menurut Euromonitor (Juli 2022), nilai penjualan ritel naik 2 persen pada 2022 menjadi Rp13,4 triliun. Penjualan ritel ditargetkan naik 6 persen CAGR mencapai Rp18,2 triliun pada 2027. 

Sejak 2012, Barry Callebaut telah menginvestasikan lebih dari USD50 juta (Rp741,8 miliar) dan saat ini memiliki lebih dari 700 karyawan di seluruh Indonesia.

Selain kegiatan bisnis kakao, Barry Callebaut juga memiliki dua pabrik produksi coklat di kawasan industri Gresik dan Rancaekek Sumedang. 

Barry Callebaut memproduksi cokelat untuk perusahaan konfeksioneri (produsen camilan manis) dan produsen makanan lainnya yang menggunakan cokelat sebagai salah satu bahan baku produksinya.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut