Mengenal Chuck Feeney, Konglomerat yang Pilih Hidup Sederhana dan Donasikan Seluruh Hartanya
JAKARTA, iNews.id - Pengusaha di Irlandia-Amerika Serikat (AS), Chuck Feeney merupakan sosok konglomerat yang memilih hidup sederhana, bahkan jauh dari kata mewah dan tidak memiliki mobil. Dia lebih memilih mendonasikan seluruh hartanya.
Feeney menggunakan hartanya untuk beramal. Bahkan, 99 persen kekayaannya dialokasikan untuk amal hingga dia hanya memiliki hampir 2 miliar dolar AS kekayaan pribadinya.
Meskipun terkenal hemat dalam hidupnya sendiri, Feeney siap membelanjakan banyak uang dan bangkrut ketika nilai dan potensi dampaknya lebih besar daripada risikonya.
Feeney bukan sosok yang menjalani hidup dengan bergelimang harta sejak kecil. Dulunya Feeney merupakan tentara AS yang bertugas menjadi operator radio saat perang Korea.
Dahulu, Feeney mendapatkan beasiswa di Cornell University School of Hotel Administration. Dia bahkan menjadi orang pertama di keluarganya yang lulus perguruan tinggi.
Kemudian, Feeney bersama Robert Miller mendirikan peritel bandara Duty Free Shoppers pada tahun 1960. Dari perusahaan tersebut dia mengumpulkan miliaran dolar dan menjalani kehidupan sederhana.
Uang yang dihasilkan melalui usahanya tersebut dia alokasikan untuk mendirikan Atlantic Philanthropies, salah satu organisasi kemanusiaan terbesar di dunia, pada 1982. Organisasi ini telah mendonasikan lebih dari 6,1 miliar dolar AS untuk berbagai aspek, mulai dari kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, hingga kegiatan sosial lainnya.
Pada 1984, Feeney mengalokasikan hampir 39 persen kekayaannya atau sekitar 800 juta dolar AS kepada Atlantic Foundation dan Atlantic Trust.
Mengutip Forbes, Feeney telah menyumbangkan lebih dari 8 miliar dolar AS untuk lembaga amal, universitas, dan yayasan di seluruh dunia melalui Atlantic Philanthropies selama empat dekade terakhir.
Adapun, sekitar 3,7 miliar dolar AS disumbangkan untuk pendidikan, termasuk hampir 1 miliar dolar AS untuk almamaternya, Cornell University. Kemudian, lebih dari 870 juta dolar AS digunakan untuk hak asasi manusia dan perubahan sosial, seperti 62 juta dolar AS dalam bentuk hibah untuk menghapuskan hukuman mati di AS dan 76 juta dolar AS untuk kampanye akar rumput yang mendukung pengesahan Obamacare.
Selain itu, dia menyumbang lebih dari 700 juta dolar AS untuk sektor kesehatan mulai dari 270 juta dolar AS hibah untuk meningkatkan kesehatan publik di Vietnam hingga 176 juta dolar AS kepada Global Brain Health Institute, sebuah program kemitraan antara Trinity College Dublin dan University of California, San Francisco.
Salah satu donasi terakhir Feeney sebesar 350 juta dolar AS diberikan kembali kepada Cornell University untuk membangun kampus teknologi di Roosevelt Island, New York City.
Feeney bahkan menjadi inspirasi bagi sejumlah miliarder dunia lainnya seperti Warren Buffett dan Bill Gates yang berjanji untuk menyumbangkan semua kekayaan mereka.
Editor: Aditya Pratama