Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Uji Coba RDF Rorotan yang Tuai Polemik Tetap Jalan, Pramono: Dibatasi 1.000 Ton
Advertisement . Scroll to see content

Menhub Sebut Taksi Terbang di IKN untuk Uji Coba dan Riset, Belum Beroperasi Komersial

Selasa, 20 Agustus 2024 - 10:42:00 WIB
Menhub Sebut Taksi Terbang di IKN untuk Uji Coba dan Riset, Belum Beroperasi Komersial
Otorita IKN bersama Hyundai Motor Group berhasil melakukan uji coba Proof-of-Concept (PoC) Advanced Air Mobility (AAM) di Bandara APT Pranoto, Samarinda, Senin (29/7/2024). (Foto: Dok. Humas Otorita IKN)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa taksi terbang yang saat ini berada di IKN masih hanya sebatas uji coba dan riset saja. Pasalnya, di belahan dunia teknologi tersebut juga belum pernah diterapkan secara komersial.

"Jadi untuk riset sih oke ya, tapi kalau taksi terbang digunakan untuk umum bahkan komersial ini belum ada," kata Budi Karya saat ditemui usai Konferensi Pers Bali International Air Show 2024 dikutip, Selasa (20/8/2024).

Dia menambahkan, wacana pengembangan taksi terbang belum mendapatkan rekomendasi dari organisasi penerbangan sipil internasional atau ICAO. Sehingga, Indonesia sebagai anggota ICAO juga harus ketentuan yang mengikat tersebut.

"Jadi taksi terbang itu sebenarnya satu kegiatan yang bagus, inovatif dan mungkin untuk pembelajaran yang bagus. Tapi kita sebagai negara yang anggota ICAO harus tunduk dan mengikuti apa yang digariskan ICAO," tuturnya.

Meski demikian, Budi Karya mengaku saat ini pemerintah telah bersurat kepada ICAO untuk memberikan evaluasi terhadap uji coba taksi terbang yang belakangan dilakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Hal ini diharapkan mampu melahirkan rekomendasi atau paling tidak mendapatkan atensi lebih jauh dari organisasi penerbangan sipil untuk penerapan taksi terbang di Indonesia.

"Saya sudah berkirim surat kepada ICAO untuk mendapat izin. Insya Allah dapat jawaban, mudah-mudahan boleh (mengoperasikan taksi terbang)," katanya.

Sebagai informasi, Otorita IKN bersama Hyundai Motor Group mengumumkan keberhasilan uji terbang Proof-of-Concept (PoC) Advanced Air Mobility (AAM) yang dilaksanakan di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APT Pranoto) Samarinda pada Senin, 29 Juli 2024.
 
Kegiatan PoC AAM ini bertujuan untuk menilai keandalan dan kesiapan moda transportasi Urban Air Mobility (UAM) sebagai salah satu bentuk transformasi transportasi cerdas dan ramah lingkungan untuk waktu mendatang di Nusantara. Sertifikasi dan inspeksi moda UAM telah dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan selama uji coba.

Moda AAM yang digunakan adalah OPPAV (Optional Passenger/Pilot Air Vehicle), hasil pengembangan Hyundai Motor Group bekerja sama dengan Korea Aerospace Research Institute (KARI), yang dirancang untuk meningkatkan mobilitas perkotaan melalui solusi transportasi udara yang inovatif dan ramah lingkungan.

Dalam kesempatan tersebut, integrasi mobilitas darat dan udara ditunjukkan dengan moda Shucle, sarana transportasi on-demand yang berfungsi mengantarkan penumpang ke layanan middle-mile berupa AAM.

Pelaksanaan uji coba OPPAV dilakukan dengan kecepatan 50 kilometer per jam dan ketinggian 50 meter. Dalam durasi penerbangan selama 10 menit, OPPAV melakukan manuver holding pattern berbentuk angka delapan. Uji coba ini merupakan penunjukkan performa OPPAV mengikuti alokasi ruang udara di APT Pranoto, yang mana uji terbangnya dikendalikan oleh Ground Control Station di sisi darat.

"Keberhasilan uji coba ini adalah bukti ketertarikan dan keseriusan perusahaan global dalam berpartisipasi mengembangkan Nusantara," kata Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut