Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Merantau demi Nafkahi Ibunya di Lampung, Pariyem Jadi Korban Kebakaran Terra Drone Kemayoran
Advertisement . Scroll to see content

Menko Airlangga Dorong Ikan Asin Pulau Pasaran Lampung Tembus Pasar Ekspor

Sabtu, 12 Februari 2022 - 18:34:00 WIB
 Menko Airlangga Dorong Ikan Asin Pulau Pasaran Lampung Tembus Pasar Ekspor
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, berdialog dengan ibu-ibu pengolah ikan asin, di Pulau Pasaran, Lampung, Sabtu (12/2/2022). (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

BANDAR LAMPUNG, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mendorong produk ikan asin Pulau Pasaran, Lampung, menembus pasar ekspor

Pernyataan itu, disampaikan Menko Airlangga, saat berdialog dengan ibu-ibu pengolah ikan asin, dalam kunjungannya ke Pulau Pasaran, Kecamatan Teluk Betung Barat, Lampung, Sabtu (12/2/2022).

Pulau Pasaran memiliki sekitar 1.900 penduduk dan 342 Kepala Keluarga (KK), yang sebagian besar  berprofesi sebagai nelayan dan pengolah ikan asin, khususnya ikan teri asin.

Dalam menjalankan usaha pengolahan ikan asin, warga di Pulau Pasaran terbagi menjadi yakni 4 kelompok, yakni 48 kelompok pengolah, 2 kelompok nelayan rajungan, 2 kelompok pembudidaya ikan, dan 10 kelompok kerang hijau.

Tenaga kerja yang menekuni pengolahan ikan asin di pulau tersebut berjumlah sekitar 765 orang. Kebanyakan dari mereka adalah ibu rumah tangga yang berasal dari luar Pulau Pasaran. Menko Airlangga juga menyampaikan mengapresiasi kepada ibu-ibu pengolah ikan asin tersebut.

“Bagus sekali usaha ibu-ibu untuk mengolah ikan asin, jadi bisa membangkitkan perekonomian lokal di sini. Saya harap produksinya bisa ditingkatkan, tidak hanya untuk konsumsi lokal, tapi juga dapat menembus pasar ekspor,” ujar Menko Airlangga.

Rata-rata produksi ikan teri asin di wilayah tersebut yakni kurang lebih sebanyak 3 ton/bulan untuk setiap pengolah, sehingga produksi totalnya diperkirakan sebanyak 120-150
ton/bulan atau sekitar 1.140 ton/tahun. 

Adapun beberapa jenis ikan teri asin yang diproduksi adalah teri nasi super, teri nasi biasa, teri buntiau, teri rc, teri jengki, dan teri katak. 

Rentang harga jual per kilogram dari yang termahal yaitu ikan teri nasi super senilai Rp120 ribu/kg sampai termurah yakni ikan teri katak senilai Rp50 ribu/kg. Produk tambahannya adalah
cumi asin dan ikan tanjan.

Dalam hal pemasaran ikan teri asin tersebut, sebanyak 50 persen hasil produksi dipasarkan ke DKI Jakarta, sebanyak 30 persen ke wilayah di Medan, Padang, Jambi, dan sekitarnya, kemudian
sebanyak 10 persen ke wilayah di Karawang, Cianjur, Bandung, dan sekitarnya, serta 10 persen ke pasar lokal di Lampung.

Keunggulan ikan teri nasi Pulau Pasaran bisa dilihat dari sistem pengolahan ikan teri yang direbus di atas kapal setelah penangkapan, dengan tujuan menjaga kualitas ikan.

“Saya harap usaha pengolahan ikan asin di Pulau Pasaran ini akan semakin berkembang, sehingga akan berkontribusi lebih besar kepada produksi ikan asin di Indonesia. Untuk kualitas sebaiknya juga dapat semakin ditingkatkan agar menjadi pilihan ikan asin utama di negara ini,” tutur Menko Airlangga. 

Dia menambahkan, sebagai negara maritim, Indonesia memiliki kekayaan biota laut yang melimpah, termasuk komoditas ikan. Selain bisa menjadi berbagai jenis makanan dari olahan ikan segar, ikan tersebut pun dapat diolah menjadi ikan asin. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume ekspor ikan asin nasional pada periode Januari hingga November 2021 sebanyak 8,96 juta kilogram dengan nilai sebesar 93,17 juta dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tersebut meningkat 0,69 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 92,53 juta dolar AS.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut