Menko Airlangga Sebut Pasar Internet ASEAN Punya Potensi Paling Cepat Berkembang
DAVOS, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama para menteri negara ASEAN dan mitra strategis membahas pentingnya proyeksi dan pembangunan kapasitas digital di kawasan untuk memberi manfaat konkret bagi semua lapisan masyarakat. Itu dilakukaan saat menghadiri jamuan makan malam bertema “A Digital ASEAN for All”, yang masih dalam satu rangkaian acara World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022.
Airlangga dalam kesempatan tersebut menyampaikan sambutan penutup tentang pasar internet ASEAN yang potensinya paling cepat berkembang. Setiap hari di kawasan ini, lebih dari 100.000 pengguna baru berselancar di internet.
“Diproyeksikan dalam dekade ini, ekonomi berbasis digital atau internet berkontribusi hampir 1 triliun dolar AS terhadap PDB ASEAN,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (25/5/2022).
Airlangga juga menyampaikan pentingnya peran negara-negara anggota ASEAN untuk mempercepat integrasi digital kawasan. Dalam hal ini, peran
pemerintah diperlukan untuk mengubah pola pikir dari regulator menjadi fasilitator dan akselerator digitalisasi di Asia Tenggara.
Sebagai negara ASEAN yang terlibat dalam forum G20, Airlangga mengungkapkan, melalui Presidensi G20, Indonesia berupaya mendorong gagasan-gagasan perkembangan dan percepatan digitalisasi untuk memajukan perekonomian negara berkembang.
Sebagai informasi, jamuan makan malam ini menjadi wadah bagi para pebisnis dan figur publik dari negara-negara ASEAN untuk mendiskusikan langkah yang harus diprioritaskan ASEAN untuk mengatasi kesenjangan keterampilan dan literasi digital. Selain itu, dibahas juga upaya nyata membuat transformasi ekonomi digital memberikan manfaat nyata bagi seluruh negara ASEAN.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir perwakilan bisnis dari Indonesia, yaitu CEO PT Lippo Karawaci Tbk John Riady, yang juga menjadi moderator dalam diskusi, Anthony Tan selaku CEO dan Co-Founder Grab, dan sejumlah menteri dari negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Editor: Jujuk Ernawati