Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.723 per Dolar AS
Advertisement . Scroll to see content

Menko Airlangga: Sejak Awal Pandemi, Program Kartu Prakerja Didesain Jadi Program Bansos Plus

Rabu, 10 November 2021 - 16:33:00 WIB
Menko Airlangga: Sejak Awal Pandemi, Program Kartu Prakerja Didesain Jadi Program Bansos Plus
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bertemu dengan peserta Program Kartu Prakerja, saat berkunjung ke Medan, Sumatera Utara, beberapa waktub lalu. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Program Kartu Prakerja yang diluncurkan Pemerintah Indonesia untuk mengatasi kesulitan ekonomi masyarakat terdampak pandemi Covid-19, dinilai sebagai program perlindungan sosial yang ideal versi Bank Dunia.

Managing Director of Development Policy and Partnerships World Bank, Mari Elka Pangestu, menyebut Program Kartu Prakerja termasuk ke dalam perlindungan sosial cash plus.

Selain menjadi perlindungan sosial untuk penanganan dampak pandemi Covid-19, Program Kartu Prakerja memiliki nilai plus karena menyertakan pelatihan dan pendidikan yang meningkatkan skill para pesertanya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko perekonomian), Airlangga Hartarto, mengatakan sejak awal pandemi, Program kartu Prakerja dirancang sebagai program semi bansos. 

Selain mengubah skema pelatihan, pemerintah telah menambah anggaran Kartu Prakerja, sehingga bantuan tunai yang diterima masyarakat menjadi lebih besar.

Sejak dibuka pertama kali pada 11 April 2020 hingga kini sudah terdapat 11,4 juta orang. Program ini menjadi favorit bagi masyarakat itu juga dibuka sebanyak 22 gelombang. Para peserta program gelombang 22, seperti sebelumnya, bisa mendapatkan dana untuk mengikuti sejumlah pelatihan juga mendapat insentif tunai Rp2,4 juta.

“Jadi selain memberikan bantuan keuangan juga memiliki elemen pengembangan sumber daya manusia dan bersifat inklusif. Program Prakerja ini juga menjangkau sektor informal, perempuan, dan penyandang disabilitas,” kata Airlangga.

Dalam program Kartu Prakerja ini pemerintah juga telah menyalurkan sebanyak 52,7 untuk perempuan. Bahkan program ini juga menyertakan penyandang disabilitas.

"Beberapa program pelatihan yang ada di Prakerja ini juga didesain lebih friendly  untuk penyandang disabilitas," tutur Airlangga.

Bahkan, program ini juga menjangkau masyarakat di pelosok-pelosok Tanah Air, dari tingkat pendidikan yang sangat beragam, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

"Program ini juga menjangkau para mantan pekerja migran dari luar negeri atau mereka yang hendak bekerja ke luar negeri," ungkap Airlangga. 

Program Kartu Prakerja ini juga telah melibatkan layanan teknologi finansial (fintech) dengan bank. Program ini juga mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.

Dalam program ini, dari 27 persen peserta yang belum memiliki rekening tabungan maupun e-wallet kini akhirnya bisa memilikinya.

Airlangga menambahkan jika penerima program mengaku telah mengalami peningkatan kompetensi, keilmuan maupun keterampilan setelah mengikuti Program Kartu Prakerja. Bahkan, banyak pula alumni program ini yang akhirnya membuka usaha dan mendapat penyaluran dana KUR atas usaha baru mereka.

Tak heran, jika hasil studi Bank Dunia menyebut Program Kartu Prakerja sebagai satu-satunya program yang memberikan dampak positif dan signifikan terhadap modal usaha, konsumsi rumah tangga, dan tabungan.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut