Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil: Soeharto Layak Diberikan Penghargaan Nasional
Advertisement . Scroll to see content

Menko Luhut Dituding Bisnis Tes PCR, Bahlil Sebut Aktivis Jangan Buat Banyak Episode

Kamis, 11 November 2021 - 19:04:00 WIB
Menko Luhut Dituding Bisnis Tes PCR, Bahlil Sebut Aktivis Jangan Buat Banyak Episode
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, buka suara mengenai dugaan keterlibatan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam bisnis tes PCR

Menurut dia, persoalan bisnis tes PCR yang menyeret nama Menko Luhut dan Menteri BUMN, Erick Thohir, sudah cukup jelas, dan tidak perlu diperpanjang dengan polemik politik berkepanjangan hingga seperti drama dengan banyak episode.

Bahlil yang dikenal sebagai pengusaha dan juga aktivis tersebut, meminta para aktivis bahkan semua yang memiliki kepentingan politik dibalik isu tersebut, untuk segera menyelesaikan polemik tersebut.

"Untuk abang-abang saya, senior-senior saya, teman-teman aktivis, sudahlah saya mengerti persoalan PCR-PCR itu. Sudahlah jangan terlalu lama, jangan terlalu berepisode terus lah, udah selesai itu," ujar Bahlil dalam video virtual, di Jakarta, Kamis (11/11/2021).

Seperti diketahui, Menko Luhut dan Erick Thohir dituding terlibat bisnis tes PCR karena keterlibatan perusahaan dari keluarga mereka di PT Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium atau PT GSI Lab yang bergerak di bisnis tes PCR dan Antigen. 

PT GSI merupakan perusahaan patungan dari sejumlah perusahaan batubara, antara lain PT Adaro Energy Tbk yang dipimpin Garibaldi Thohir, yang tak lain merupakan kakak dari Menteri BUMN, Erick Thohir. 

Sedangkan keterlibatan Menko Luhut dikaitkan kepemilikan sahamnya di dengan PT Toba Bara Sejahtera Tbk, yang juga terlibat dalam pendirian PT GSI. Namun saham Menko Luhut di perusahaan tersebut, kurang dari 10 persen. 

Menurut Bahlil, masalah bisnis PCR tersebut semakin menjadi isu liar yang digulirkan karena ada nama dua menteri yang ikut dikaitkan, meskipun sebenarnya keduanya tidak terlibat secara langsung dengan bisnis PT GSI.  

"Ini lah momentum kita bersama untuk beritakan yang bagus saja, dalam konteks yang objektif. Jangan sampai seperti orang salat, yang didorong sunahnya, yang wajib tidak kita lakukan. Wajibnya bagus, kadang yang sunah agak tercecer-tercecer, tapi ditonjolkan seolah sunahnya ini yang terus yang salah," ujar Bahlil.

Dia menambahkan, pengendalian Covid-19 ini bukan sesuatu yang gampang, butuh kerja keras semua pihak, baik pemerintah maupun swasta. Terkait dengan itu, solidaritas para pengusaha pertambangan untuk membuat perusahaan patungan seperti PT GSI, seharusnya diapresiasi. 

"Yang penting adalah bagaimana kita menatap masa depan lebih baik, karena mengendalikan Covid-19 ini gak gampang loh. Ini butuh kerja keras kita semua," tutur Bahlil.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut