Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Bongkar Modus Akal-akalan Impor, Temukan Barang Rp117.000 Dijual hingga Rp50 Juta
Advertisement . Scroll to see content

Menkop Usul Pelabuhan Khusus Barang Impor demi Cegah Penyelundupan

Rabu, 29 Maret 2023 - 12:27:00 WIB
Menkop Usul Pelabuhan Khusus Barang Impor demi Cegah Penyelundupan
Menkop UKM Teten Masduki usul pelabuhan khusus barang impor demi cegah penyelundupan. (Foto: Dok. Kementerian Koperasi dan UKM)
Advertisement . Scroll to see content

CIKARANG, iNews.id - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengusulkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan kementerian atau lembaga terkait bisa menentukan satu pelabuhan untuk difokuskan sebagai tempat berlabuhnya barang-barang impor. Ini untuk memberantas para importir nakal dan mencegah penyelundupan barang ilegal.  

Dia menambahkan, dengan adanya pelabuhan khusus akan  lebih mudah melakukan pengecekan barang sebelum masuk ke pasar, terutama di Pulau Jawa. 

"Jadi misalnya produk-produk impor sudah dilabuh di pelabuhan Sorong, sehingga gampang ngontrolnya. Kalau ada dari pelabuhan-pelabuhan lain yang mau masuk, itu sudah pasti ilegal," kata Teten di Tempat Penimbunan Pebaean (TPP) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Cikarang, Selasa (28/3/2023).

Dia khawatir jika pintu-pintu pelabuhan tikus masih terbuka, kondisi UKM tekstil di dalam negeri semakin terpuruk. Karena itu, dia sudah mengusulkan kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) agar pakaian bekas impor jangan sampai masuk ke Jawa. 

"Saya sudah usulkan ke pak Mendag agar produk-produk impor mungkin jangan langsung masuk ke pasar di Jawa, jadi berlabuhnya produk impor itu, katakanlah di Sorong, Jayapura, sehingga nanti kita masih bisa kompetitif produk lokal itu," tutur Teten. 

"Dan juga akan bagus untuk tol laut yang selama ini muatannya hanya dari barat, dari timur kosong, sehingga biaya logistik untuk produk-produk yang dikirim ke Indonesia timur itu dibebankan ongkosnya ke pengiriman dari barat," imbuh dia. 

Teten menuturkan, untuk menjaga pakaian jadi Indonesia tetap laku di pasar lokal, pemerintah bisa melakukan restriksi (pembatasan produksi) pakaian jadi China. Dengan demikian, volume penjualan baju lokal tetap tinggi dibandingkan baju China. 

"Harus diakui China itu punya bahan baku semuanya. Jadi produk-produk tekstil pakaian jadi itu susah kita bersaing di pasar dunia, saingan dengan produk China. Tapi kita kan bisa juga ada restriksi yang dilakukan untuk melindungi produk lokal," ujarnya.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut