Mentan Minta Program Pompanisasi Dimasifkan untuk Antisipasi Kekeringan Panjang

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta agar program pompanisasi berjalan secara masif, terlebih di wilayah-wilayah sentra pertanian yang mengalami kekeringan parah akibat El Nino. Menurutnya, dampak program tersebut terasa positif bagi para petani di daerah.
Untuk itu, dia mendorong pemasangan pompa air di wilayah sentra pertanian harus dipercepat. Selain itu, dia berharap agar pompanisasi menjadi perhatian khusus para gubernur, bupati dan wali kota di seluruh Indonesia.
Mengingat, ancaman cuaca yang terjadi di waktu mendatang dapat menekan produksi pangan secara signifikan.
"Mohon kiranya mitigasi risiko kemarau dengan pompanisasi dilakukan secara masif di seluruh Indonesia," ujar Amran saat memberikan arahan bagi para pejabat di Posko PAT Kementan dikutip, Kamis (15/8/2024).
Hingga saat ini, total realisasi luas tanam atau perluasan areal tanam (PAT) per 7 Agustus 2024 telah mencapai 915.394 hektare. Kesuksesan program PAT sangat disokong oleh percepatan pompanisasi yang sudah menjangkau lebih dari 716.293 hektare.
Sementara, untuk tahun ini Kementan mengalokasikan bantuan pompa air sebanyak 62.378 unit dan irigasi perpompaan 9.904 unit.
Sebagai informasi, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis kekeringan parah yang terjadi saat ini meluas ke berbagai daerah. Hal ini seperti yang terlihat pada data monitoring kondisi cuaca Hari Tanpa Hujan (HTH) yang terjadi selama pemantauan BMKG di akhir Juli 2024.
Editor: Aditya Pratama