Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gagal ke Piala Dunia, Erick Thohir Dapat Pesan Tak Terduga dari Prabowo
Advertisement . Scroll to see content

Menteri BUMN Beberkan Strategi Tekan Impor Vaksin Covid-19

Jumat, 15 Oktober 2021 - 18:42:00 WIB
 Menteri BUMN Beberkan Strategi Tekan Impor Vaksin Covid-19
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri BUMN, Erick Thohir, kembali membeberkan strategi Indonesia menekan impor vaksin Covid-19. Langkah tersebut berupa produksi vaksin Merah Putih atau vaksin BUMN yang diinisiasi perusahaan pelat merah di sektor farmasi. 

Dia menjelaskan, dalam proses produksinya, BUMN menggandeng Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan sejumlah universitas ternama di Tanah Air. 

Bahkan, pemerintah tak segan-segan menggandeng perguruan tinggi terkemuka di dunia untuk membantu pengembangan vaksin Covid-19 Indonesia secara mandiri. 

"Kita berupaya menemukan vaksin merah putih atau vaksin BUMN  dimana kita bekerja sama dengan banyak pihak, dari universitas terbaik di Indonesia dan lembaga riset, dan juga kita membuka kerjasama dengan universitas yang sangat terkenal di dunia," ujar Erick, dalam keterangan, Jumat (15/10/2021). 

Sejak September 2021, LBM Eijkman mencatat vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan diharapkan sudah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) pada pertengahan 2022. Ketika EUA sudah diperoleh otoritas RI, maka vaksin sudah dapat digunakan.

Indonesia memang tengah mencatat sejarah baru, dimana, lembaga riset Tanah Air dan BUMN untuk pertama kalinya memproduksi vaksin dari nol. Dalam hal vaksin Merah Putih, sejak Maret 2020, Eijkman ditugaskan pemerintah untuk membuat vaksin Covid-19. 

Menurut Menteri BUMN, tugas Eijkman adalah mengembangan bibit vaksin Covid-19 yang kemudian akan diproduksi PT Bio Farma (Persero). Langkah awal itu dibarengi dengan pembentukan tim berdasarkan pengalaman Eijkman dan Bio Farma. Tercatat, ada dua skala dalam pengembangan vaksin Covid-19 ini, yakni skala laboratorium dan skala industri. 

Sebelumnya Eijkman telah berpartisipasi dalam pembuatan vaksin Demam Berdarah. Dan untuk membuat vaksin yang sempurna dibutuhkan waktu sekitar 10-30 tahun.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut