Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Laporkan Kompensasi dan Subsidi Listrik Capai Rp210 Triliun: Masih On the Track
Advertisement . Scroll to see content

Menteri ESDM Sebut Indonesia Terancam Defisit Stok Batu Bara gegara Harga Tinggi

Rabu, 10 Agustus 2022 - 10:36:00 WIB
Menteri ESDM Sebut Indonesia Terancam Defisit Stok Batu Bara gegara Harga Tinggi
Menteri ESDM Arifin Tasrif sebut Indonesia terancam defisit stok batu bara gegara harga tinggi. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, harga batu bara yang cukup tinggi mendorong perusahaan menjual batu bara ke luar negeri. Hal ini ditambah adanya disparitas antara harga domestic market obligation (DMO) dengan harga acuan internasional.

Kondisi tersebut akan mengancam Indonesia mengalami defisit stok batu bara di dalam negeri. Pasalnya, pengusaha lebih memilih ekspor.

“Ini mengakibatkan potensi industri dalam negeri bisa mengalami kekurangan pasokan,” kata dia saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (9/8/2022).

Dia menuturkan, tingginya harga batu bara dipicu meningkatkan permintaan dari India dan China untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, adanya dampak dari keputusan Uni Eropa untuk mengurangi pemakaian batu bara secara bertahap karena tingginya harga gas dari Rusia.

Harga batu bara acuan pada Agustus 2022 ditetapkan 321,59 dolar AS per ton atau naik 2,59 dolar AS dibandingkan Juli 2022. Berdasarkan indeks yang dikeluarkan oleh Newcastle Export Index (NEX), rata-rata harga batu bara global pada Juli 2022 berkisar antara 194-403 dolar AS per ton.

Adapun, harga batu bara sepanjang tahun ini konsisten naik. Pada Januari 2022, HBA tercatat 158,50 dolar AS per ton, kemudian naik pada Februari menjadi 188,38 dolar AS per ton. Pada Maret, harga batu bara tembus 203,69 dolar AS per ton, lalu di April melonjak menjadi 288,4 dolar AS per ton. HBA di Mei naik lagi menjadi 275,64 dolar AS per ton, dan Juni mencapai 323,91 dolar AS per ton.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut